HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 14 September 2014

Khotbah Minggu, 14 September 2014

TERSANDUNG
Ayat Pokok: 2 Petrus 1:10-11
Oleh: Pdt. Rudy Pangemanan, Pondok Kelapa

Saudara dan saya adalah orang-orang beruntung yang dipanggil, dipilih dan ditebus untuk menjadi anak-anak Allah.  Puji Tuhan!  Bertolak dari pengalaman pribadinya, rasul Petrus kemudian memberi nasihat: “Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung…”

Tersandung
Petrus dikenal sebagai seorang yang militan, berani, dan dekat dengan Tuhan Yesus. Tetapi kita juga mengingat Petrus sebagai satu-satunya murid yang menyangkal mengenal Yesus – bukan cuma sekali, tapi tiga kali!

Mengapa seorang yang selama 3½ tahun hidup bersama-sama dengan Yesus, bisa tersandung? Tidak seperti kita yang mendengar Firman melalui pemberitaan para hamba Tuhan, Petrus dan 11 temannya mendengar langsung dari Yesus!  Makan sehidangan, menyaksikan langsung berbagai mujizat heran yang dikerjakan Tuhan Yesus selama 3½ tahun!  Lalu mengapa?  Mengapa Petrus menyangkal Yesus & Yudas menjual Tuhannya?

Proses Kejatuhan
Kejatuhan tidak terjadi dalam sekejap, tetapi merupakan proses bertahap yang kerap tidak disadari. 

Kejatuhan Petrus menjadi pelajaran berharga agar kita tidak tersandung! Inilah tahapan/kronologis penyangkalan Petrus:

1. Tidak Sepikir Dengan Yesus – Matius 16:21-23
   “Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu!  Hal itu sekali-kali
   takkan menimpa Engkau.”

   Berjalan, duduk makan, berdoa, menyaksikan dan mengalami
   mujizat bersama-sama selama 3½ tahun, ternyata tidak
   menjamin seorang untuk menjadi sehati & sepikir dengan Yesus!  

   “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan
   perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus” – Filipi 2:5.  

   Banyak keluarga berkumpul, duduk dan makan bersama, namun sibuk
   dengan pikiran, urusan dan gadget masing-masing! Tuhan menghendaki
   kerukunan dalam keluarga; di antara sesama anak Tuhan, sebab
   ke sanalah Ia hendak memerintahkan berkatNya – Mazmur 133. Puji Tuhan!  

   Apakah pikiran dan perasaan kita bertumbuh ke arah Kristus?
   Sehati dan sepikir denganNya?

2. Sombong Rohani – Matius 26:30-35
   “Biarpun mereka semua tergoncang imannya…, aku sekali-kali tidak…
   Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau.”  

   Petrus adalah contoh seorang yang amat cepat bereaksi! Ia sombong rohani;
   merasa imannya kuat. Seharusnya, kita cepat mendengar, namun lambat untuk
   berkata-kata, lambat pula untuk marah – Yakobus 1:19-21.      

   Apakah saudara merasa memiliki iman yang kokoh, tak tergoyahkan
   oleh apapun? Benarkah?  

   Firman yang telah bertahun-tahun kita ‘makan’ & ‘kunyah’ kiranya membawa
   kita pada kerendahan hati – bukan sebaliknya!

3. Tidak Kuat Berdoa – Matius 26:37-46
   “Ia… mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus:
   “Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?…”

   Doa adalah nafas orang percaya. Doa adalah benteng pertahanan yang kuat.
   Tuhan Yesus menghendaki saudara dan saya untuk selalu berdoa – Lukas 18:1! 

   Meski hidup dan berjalan dengan Tuhan selama 3½ tahun, Petrus tidak bisa
   merasakan kesusahan dan kegundahan hati Yesus; tidak memiliki empati terhadap
   penderitaan yang akan dialami Yesus.    

   Sanggupkah saudara berdoa minimal satu jam saja, setiap hari? Berdoa
   untuk bapak & ibu gembala; para hamba Tuhan; anggota keluarga,
   teman, kerabat; pekerjaan & pelayanan di gereja; bangsa & negara?   

   Sebab doa orang benar sungguh amat besar kuasanya!

   Saat menghadapi masalah besar, Daniel berpaling kepada Allah, dan minta dukungan
   doa dari sahabat-sahabatnya. Tuhan mendengar seruan mereka dan mujizat pun
   terjadi – Daniel 2:14-19. 

4. Lebih Takut Kepada Manusia – Matius 26:69-75
   “Aku tidak kenal orang itu.”

   Perhatikan apa yang dilakukan Petrus sesaat menjelang penyangkalannya: Ia
   mengikuti Dia dari jauh, dan duduk di antara pengawal – ayat 58; kemudian ia 
   duduk di luar halaman – ayat 69. Maka malam itu, sebelum ayam berkokok, Petrus
   bukan saja telah tiga kali menyangkal Yesus, ia bahkan mengutuk dan bersumpah,
   “Aku tidak kenal orang itu!”

   Petrus lebih takut kepada manusia ketimbang Allah! “Dan janganlah kamu takut
   kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa  
   membunuh jiwa;takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan
   baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka” – Matius 10:28.

Tak seorangpun – termasuk hamba Tuhan – imun terhadap dosa.  Iblis, sang ular tua senantiasa berupaya keras: mengintai, menunggu kesempatan untuk menjatuhkan saudara dan saya! Apa yang dialami Petrus, bisa terjadi pada saudara dan saya! Itu sebabnya sangat penting bagi kita untuk memiliki Roh Kudus! 

Setelah bertobat, Petrus, yang sebelumnya tidak kuat berdoa, termasuk dalam kelompok 120 murid yang tekun berdoa di kamar loteng sampai Roh Kudus turun atas mereka. Dan setelah penuh dengan Roh Kudus, khotbah Petrus menghasilkan 3000 orang bertobat! Puji Tuhan! Roh Kudus adalah kuasa Allah yang memampukan kita hidup berkenan kepada Tuhan; membentengi kita terhadap setiap serangan dan tipu muslihat Iblis! Tuhan Yesus memberkati saudara!

Must Read