HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 21 Desember 2014

Khotbah Minggu, 21 Desember 2014

Suara Allah
Ayat Pokok: Ibrani 1:4
Oleh: Pdt. A.H. Mandey

Penulis surat Ibrani adalah Rasul Paulus; orang yang mengenal tata cara hidup orang Yahudi. Surat Ibrani ditujukan kepada orang-orang Ibrani yang suku kebangsaannya adalah Yahudi. Seluruh kitab Kejadian sampai dengan Wahyu isinya adalah ilham dari Allah yang diberikan kepada manusia untuk menulisnya. Dalam 2 Timotius 3:16 dikatakan bahwa segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan, dan mendidik orang dalam kebenaran.

Pada Zaman Dahulu
Allah berbicara kepada suatu bangsa dengan perantaraan nabi-nabi. Allah berbicara melalui Roh Kudus kepada nabi yang hidup dalam Roh Kudus. Jadi hubungan antara nabi-nabi dengan Allah, ada Roh Kudus yang memenuhi nabi-nabi, dan mereka dapat mendengar suara Allah.

Pada Zaman Perjanjian Baru
Allah berbicara melalui perantaraan Anak-Nya yaitu Yesus, yang terlahir dari Maria yang pada saat itu belum bersuami. Karena itu malaikat berkata kepada Maria, “Jangan takut.” Sebab janin dalam tubuh Maria bukan datang dari laki-laki, melainkan dari Allah sendiri; Allah yang belum pernah dilihat oleh manusia. Baru pada saat Yesus lahir di kandang Betlehem, di situlah Allah dapat dilihat dalam bentuk manusia. Ini merupakan pertama kalinya manusia tahu bahwa benar ada Allah. Yeus yang adalah Allah datang ke dalam dunia dan jadi sama dengan manusia untuk menyatakan bahwa benar ada Allah di bumi ini, agar siapa yang percaya mendapat keselamatan kekal.

“Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya; hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam.” (Mazmur 19:1-3) Tanpa alat-alat pengeras suara, suara Allah akan tetap terdengar melalui cakrawala, langit, dan seluruh ciptaan-Nya. Siang dan malam selalu ada suara Allah yang berbicara kepada manusia.

Kelahiran Yesus
Membawa suatu berita bahwa Allah dapat membuat suatu hubungan dengan manusia. Ia berbicara kepada manusia dengan perantaraan Anak-Nya. Ia telah ditetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada.

“Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat tinggi, jauh lebih tinggi daripada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah daripada nama mereka.” (Ibrani 1:3-4)

Hanya Yesus yang membawa suara Allah, bukan hanya untuk memperdengarkan Allah itu ada, tapi punya tujuan: Yesus lahir, mati di kayu salib, dan bangkit dari kematian. Jadi Dia datang untuk menyucikan manusia dari dosa, dengan darah-Nya sendiri. Natal membawa berita siapa Yesus itu, yaitu Allah yang Maha Kudus, mempunyai kedudukan yang lebih tinggi, dapat membebaskan kita dari segala dosa, dan dapat memberi kehidupan kekal sehingga sorga terbuka bagi kita.

Rayakan Natal ini supaya dunia mendengar suara Allah yang ada dalam nama Yesus. Haleluyah! Tuhan Yesus memberkati saudara.

Must Read