PERJAMUAN TUHAN
Ayat Pokok: 1 Korintus 11:20-22
Oleh: Pdt. A.H. Mandey
Perjamuan Kudus ditetapkan oleh Tuhan Yesus sendiri. Pada malam sebelum ditangkap, Ia mengadakan perjamuan malam terakhir dengan murid-murid. Saat itulah Ia menggambarkan roti dan anggur sebagai tubuh dan darahNya, yang adalah makanan dan minuman yang sungguh!
Makanan Jasmani vs Makanan Rohani
Untuk hidup, manusia perlu makan: baik makanan jasmani, terlebih makanan rohani! Ketika Iblis memintaNya mengubah batu menjadi roti, Yesus menjawab, “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.”
Perjamuan makan malam (jasmani) terakhir bersama murid-murid, dimanfaatkan Tuhan Yesus untuk menjelaskan tentang makanan dan minuman yang sesungguhnya. Yaitu makanan rohani: tubuh dan darahNya sendiri!
“Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: “Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku.” Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: “Minumlah, kamu semua, dari cawan ini. Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa” – Matius 26:26-28.
Perjamuan Tuhan
Rasul Paulus meneruskan apa yang diterimanya dari Tuhan: Perjamuan Tuhan. “Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.” Haleluya!
Di ayat-ayat sebelumnya (ayat 20-22) Paulus membeberkan dan mencela kebiasaan-kebiasaan salah yang dilakukan jemaat terkait perjamuan Tuhan. “… Apabila kamu berkumpul, kamu bukanlah berkumpul untuk makan perjamuan Tuhan. Sebab pada perjamuan itu tiap-tiap orang memakan dahulu makanannya sendiri, sehingga yang seorang lapar dan yang lain mabuk…”
Selanjutnya (ayat 27-30), ia memberi peringatan keras kepada jemaat, kepada setiap saudara dan saya:
- Makan roti dan minum cawan Tuhan dengan cara yang tidak layak = berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan;
- Makan/minum tanpa mengakui tubuh/darah Tuhan -> mendatangkan pehukuman atas diri sendiri;
- Jadi tidak heran, banyak yang lemah, sakit bahkan meninggal!
Yesus memang sudah lama mati, bangkit dan naik ke surga. Namun ada satu hal yang Ia rindu dan nantikan: duduk, makan dan minum bersama-sama dengan saudara dan saya di dalam Kerajaan BapaNya.
Saat menetapkan Perjamuan Tuhan pada malam sebelum Ia diserahkan, Tuhan berkata, “Akan tetapi Aku berkata kepadamu: mulai dari sekarang Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan Bapa-Ku” – Matius 26:29! Apakah saudara merindukan hal yang sama? Tuhan Yesus memberkati saudara!