HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 20 Maret 2016

Khotbah Minggu, 20 Maret 2016

JANGAN HIDUP UNTUK DIRI SENDIRI
Ayat Pokok: 1 Petrus 1:17-19
Oleh: Pdt. Zefanya M. Somadjaja
 
Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

Surat Galatia katakan, jauh sebelum dunia ini diciptakan, Allah sudah menyediakan satu pribadi yang dalam perjanjian lama dilambangkan seekor anak domba, yang menjadi perantara hubungan yang tadinya terputus antara umat dengan Allah, menjembatani dengan binatang korban dimana darahnya dicurahkan menjadi pendamaian, sehingga yang tadinya jauh menjadi dekat, yang tadinya berseteru kembali dipertemukan. Semuanya itu menunjuk tentang apa yang Yesus sudah kerjakan 2000 tahun yang lalu, dan gereja memperingatinya secara rutin dengan mengadakan perjamuan.

Banyak yang menganggap remeh korban Yesus yang mati di atas kayu salib dan tetap mempertahankan hidup yang sia-sia, “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Roma 5:8). 

Siapakah kita ?
Kita adalah manusia yang diciptakan Allah. Namun bila dibandingkakn dengan alam semesta, planet, bintang, galaxy, manusia tidak ada apa-apanya. Tetapi pemazmur katakan, “Siapakah manusia sehingga Allah begitu memperhatikan?”

Ketika kita masih berdosa, Allah mengulurkan perdamaiannya. Dia berikan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yohanes 3:16). Allah berkata, tanpa penumpahan darah, tidak ada pengampunan. Kita telah ditebus dengan darah yang mahal. Oleh karena itu kita jangan lagi hidup dengan cara yang sia-sia.

Apa tujuan Yesus mati di atas kayu salib ?
Supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka (2 Korintus 5:15). Dengan menyadari tujuan kematian Kristus, diharapkan setiap kita mampu memiliki suatu kehidupan yang benar, tidak lagi menjalani kekristenan dengan cara hidup yang sia-sia. Keselamatan adalah sesuatu yang pasti; sesuatu yang Tuhan sudah tetapkan, sebab Alkitab katakan yang percaya tidak binasa melainkan memperoleh hidup yang kekal.

Ego – dosa awal
Selalu menuntut ingin lebih dari apa yang sudah didapat dan dilakukan dengan cara-cara yang curang. Iblis dengan cara yang curang ‘menggoda’ Hawa. Hawa digiring pada pemikiran bahwa “Ketika aku makan buah itu, aku tidak akan mati,” “Aku akan menjadi seperti Allah,” “Aku akan tahu tentang yang baik dan yang jahat.” Hawa diajak untuk berpikir dirinya sendiri. Hati-hatilah dengan keakuan, karena itu adalah agenda tersembunyi dari Iblis. 2 Timotius 3:1-5 katakan bahwa pada hari-hari terakhir manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Banyak perpecahan gereja terjadi karena hal itu. Oleh karena itu, hiduplah sesuai dengan firman Tuhan. Yesus katakan, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku” (Matius 16:24, Markus 8:34, Lukas 9:23). Dalam tiga ayat Yesus mengucapkan hal yang sama, berarti ini bukan hal yang remeh, kita harus melakukannya dengan menyiapkan diri untuk memiliki kehidupan seperti yang Yesus inginkan.

“Hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia” …. (Filipi 2:1-4). Kita sudah ditebus oleh darah Kristus, mari kita hidup jangan hanya untuk diri sendiri. Biarlah kita hidup bagi Kristus. Haleluya, Tuhan Yesus memberkati saudara.
 

Must Read