HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 24 Juli 2016

Khotbah Minggu, 24 Juli 2016

JANGAN MENJAUH DARI TUHAN
Ayat Pokok: Rut 1:1-5
Oleh: Pdt. David Sudarmawan (GPdI Kedoya)
 
Kelaparan banyak terjadi dalam perjanjian lama. Kelaparan yang sangat besar terjadi pada jaman Yusuf. Pada saat itu terjadi tujuh tahun kelimpahan dan tujuh tahun kelaparan. Karena kelaparan yang sangat hebat, tujuh tahun kelimpahan tidak ada artinya. Juga dalam masa pelayanan Elia, terjadi kelaparan selama tiga setengah tahun. Kelaparan terjadi karena ketidaktaatan kepada Tuhan. Hukuman-hukuman yang Tuhan berikan bukan karena Tuhan membenci mereka, tetapi Tuhan mau supaya mereka kembali kepada Tuhan.

Tetap Setia di dalam Tuhan
Elimelekh memutuskan meninggalkan Bethlehem-Yehuda karena kelaparan yang terjadi di sana dan membawa serta keluarganya pergi ke Moab, dengan maksud hanya untuk sementara waktu saja. Namun ternyata Elimelekh dan kedua anak laki-lakinya tidak meninggal di Moab. Berarti mereka tidak mempunyai kesempatan kembali ke Bethlehem. Menjauh dari Tuhan bukan jalan yang terbaik bagi kita. Apapun yang terjadi, tetaplah di dalam Tuhan.  

Jangan Menjauh dari Bethlehem
Bethlehem artinya rumah roti. Dalam Yoh. 6:35 Yesus berkata, “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.” Elimelekh meninggalkan Bethlehem karena ia berpikir jika tetap tinggal di Bethlehem maka ia dan keluarganya akan mati karena kelaparan yang sangat hebat itu. Menjauh dari Tuhan tidak dapat merubah hidup kita.

Hukuman Tuhan 
Tuhan berfirman kepada Salomo, kalau Aku menutup langit sehingga terjadi kelaparan, belalang memakan habis seluruh hasil bumi dan ada penyakit sampar (baca: 2 Taw. 7:12-16), itu adalah hukuman Tuhan karena ketidaktaatan kepada perintah Tuhan. Ketika mereka melanggar, Tuhan mendatangkan hukuman tersebut supaya “… umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat,  …”

Tuhan Memulihkan Keadaan
Dalam Yes. 42:21-22 digambarkan keadaan umat Tuhan ketika mereka dibuang dan tidak punya apa-apa lagi. Mereka dirampok, dijarah habis-habisan, tetapi tidak ada satu orang pun yang berkata “Kembalikanlah …” atau pun yang berdoa “Tuhan, pulihkanlah…” Ini menunjukkan betapa mereka tidak bisa merendahkan diri, kesombongan begitu melekat pada mereka.

Inilah juga yang terjadi pada gereja Tuhan akhir-akhir ini. Gereja Tuhan tidak memiliki kekayaan rohani, kita tidak lagi melihat tanda heran, mujizat terjadi. Namun tidak ada yang berkata “Kembalikanlah …” Tuhan mencari orang yang berdoa, “Tuhan, kembalikanlah …” Tuhan akan memulihkan keadaan bila kita berdoa, “Tuhan, kembalikanlah …” Cari hadirat Tuhan, jangan hanya di mulut saja. Mencari wajah Tuhan harus dengan penuh hasrat, kegairahan sampai kita mendapatkannya. Hal pertama yang dilakukan Daud ketika menjadi raja Israel adalah membawa tabut Allah di tengah-tengah umat Israel. Tuhan berbicara kepada umat-Nya di tempat itu.

Kejahatan dalam rumah Tuhan terjadi dalam jaman Yeremia. “Di kalangan para nabi Samaria Aku melihat ada yang kurang pantas: mereka bernubuat demi baal dan menyesatkan umat-Ku Israel” (Yer. 23:13). Tuhan mau dosa dibereskan agar hidup kita dipulihkan.

Tuhan berkata, “Jika umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.” Haleluyah! Tuhan Yesus memberkati kita semua.

Must Read