HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 3 September 2017

Khotbah Minggu, 3 September 2017

HATI YANG MEMBERI
Ayat Pokok: Markus 12:41-44
Oleh: Pdt. Bram L. Pongoh

Suatu ketika, Yesus duduk memperhatikan peti persembahan, melihat bagaimana orang banyak memberikan persembahan ke dalam rumah Tuhan.  Di antara banyak orang kaya yang memberi persembahan, datang pula seorang janda miskin.  “… Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan” – Markus 12:41-44.

Prinsip Memberi
Sebagai Kepala gereja Yesus bertanggung jawab terhadap setiap persembahan yang masuk, yang dipergunakan untuk mengabarkan kabar baik, penghiburan dan perlawatan.

Dalam bahasa Yunani, kata “memperhatikan” berarti “melihat dengan cermat dan teliti.  Tak ada yang luput dari pengamatannya, termasuk ketika seorang janda miskin memasukkan dua peser = satu duit ke dalam peti persembahan.

1. Ukuran Memberi
Besar atau kecil, Tuhan menghargai setiap tangan yang memberi.  Karena Tuhan yang mulai lebih dulu dengan pemberian terbesar dalam hidup kita. “… karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” – Yohanes 3:16.

Sadarlah, bahwa hidup ini adalah milik Tuhan.  Pergunakan apa yang ada pada kita untuk kemuliaan namaNya.  “Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga” – 2 Korintus 9:6.

2. Ketulusan Memberi
“Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang   memberi dengan sukacita” – 2 Korintus 9:7.

Jangan menjadi hamba uang, karena apa yang ada pada kita, dimulai dari apa yang Tuhan telah karuniakan pada kita.

Memberi adalah tanda kita berterima kasih kepada Tuhan. “Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku” – Keluaran 19:4.

Upah Memberi
Tuhan sangat disenangkan dengan persembahan yang kita berikan, dan itu menjadi tanda, bahwa kita adalah umat kepunyaan Tuhan.  “Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi” – Yakobus 5:5.

Janji Tuhan berupa penyertaanNya sepanjang hidup kita; penuh dengan kelimpahan, pertolongan, kasih setia dan mujizatNya.  Harta yang disediakanNya pun tidak berkarat, yakni harta di sorga, tinggal dalam kerajaanNya yang kekal.

Apa yang Tuhan beri, kita kembalikan untuk pekerjaan dalam rumah Tuhan.  “Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan” – Maleakhi 3:10.

Kita datang ke dunia dengan tidak membawa apa-apa, tetapi Tuhan telah mempersembahkan diriNya sendiri.  Dia ingin melihat apa yang kita  persembahkan bagiNya.  Beri yang terbaik untuk Tuhan.

Tambahan Bapak Gembala
Berbicara tentang memberi, Perjamuan Kudus adalah juga pemberian dari Tuhan kepada rasul-rasul yang kemudian meneruskannya kepada jemaat.

“Setelah Abram kembali dari mengalahkan Kedorlaomer dan para raja yang bersama-sama dengan dia, maka keluarlah raja Sodom menyongsong dia ke lembah Syawe, yakni Lembah Raja.  Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang Mahatinggi” – Kejadian 14:17-18.

Mari, berikan yang terbaik untuk Tuhan!  Percayalah, Dia tidak pernah berhutang kepada siapapun.  Dia menyediakan berkat jasmani dan rohani bagi saudara dan saya.  Roti = Tubuh Kristus; Anggur = Darah Kristus.  Di dalamnya terdapat segala berkat yang Tuhan sediakan untuk kita semua.
Tuhan memberkati saudara.

Must Read