HomeUncategorizedAnak-Anak, Masa Depan Gereja

Anak-Anak, Masa Depan Gereja

Lalukanlah mataku daripada melihat hal yang hampa, hidupkanlah aku dengan jalan-jalan yang Kautunjukkan. (Mazmur 119:37)

Dua anak maju ke depan ruangan sekolah minggu dan mengucapkan pantun tentang kejujuran berikut ini:

Anak cantik hobbynya ngaca.
Benerin poni setiap ketemu cermin.
Jadi anak baik harus jujur bicaranya.
Takut berbohong biarpun nggak ditemenin.

Nonton Aladin di bioskop sama Mama.
Jangan lupa selfie dulu buat upload fecebook-an.
Biarin aja dikatain dilema.
Asal tetap jujur buat senangkan hati Tuhan.

Suasana kelas madya sekolah minggu pun menjadi riuh dengan gelak tawa teman-teman mereka. Para guru sekolah minggu juga menyambut pantun mereka dengan tepuk tangan yang meriah. Semua diberkati karenanya.

Anak-anak adalah masa depan gereja. Mereka harus selalu menjadi fokus perhatian kita, sesibuk apapun pekerjaan atau pelayanan kita. Beberapa anak remaja sempat curhat tentang betapa mereka merindukan waktu-waktu bersama orangtuanya. Mereka mengaku sangat bersyukur memiliki Papa dan Mama yang bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan hidup sekeluarga. Mereka juga senang bisa selalu membeli barang-barang yang sedang trend dari hasil keringat orangtuanya. Tapi semua itu tidak bisa membayar rasa rindu untuk bersama orangtuanya.

Seorang guru yang saya kenal pernah berbagi cerita. Setiap malam ia mendoakan murid-muridnya, agar mereka dilalukan dari pada melihat hal-hal yang hampa, serta selalu berjalan dengan tuntunan firman Tuhan. Doa yang terinpirasi dari Mazmur 119:37 itu juga seharusnya menjadi doa para orangtua dan guru, khususnya guru sekolah minggu. Mari sediakan waktu bagi anak-anak dan ingatlah selalu untuk mendoakan mereka. Anak-anak adalah masa depan gereja. (em)

DOA : “Tuhan, lalukanlah mataku dari pada melihat hal yang sia-sia. Dan ingatkanku juga untuk mendoakan hal yang sama bagi anak-anak, masa depan gereja. Amin.”

Must Read