GPdI Ketapang, Jakarta



Haleluya, Iman kita kadang bagai tembok runtuh saat menghadapi peperangan, tetapi syukur kepada Allah, Ia menguatkan hati kita.

SMS Roti Surgawi - EKKLEVISION

You are here: Home Khotbah Khotbah Minggu, 11 Desember 2011
  • Decrease font size
  • Default font size
  • Increase font size
Khotbah Minggu, 11 Desember 2011

IKUTLAH AKU
Ayat Pokok: 2 Timotius 1:8
Oleh: Pdt. A.H. Mandey

pdt_ah_mandey.jpgSebagai manusia, Timotius adalah seorang hamba Tuhan yang ada waktunya mengalami kelemahan, dikarenakan dia juga adalah seorang manusia yang kekuatannya belum sempurna. Tetapi Tuhan tidak mau kita terus lemah, melainkan Tuhan mau kita bekerja lebih keras lagi dari sebelum kita merasa lemah.
2 Timotius 1:8. “Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah.” Di sini kita melihat bagaimana Paulus sangat menghargai keadaan Timotius sebagai hamba Tuhan yang berani bekerja buat Tuhan dan menjadi saksi Tuhan, namun pada satu waktu ada sesuatu yang terjadi yang melemahkan diri Timotius, yang membuat Paulus harus memperingatkan TImotius untuk mengobarkan kembali semangat yang ada dalam diri Timotius. Karena kita tahu bahwa Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan melainkan roh yang membangkitkan kekuatan.

Kadangkala ada hal-hal yang melemahkan dan membuat kita menjadi kuatir akan hidup ini, sehingga meredupkan semangat kita. Timotius mengalami kelemahan ini. Ia mulai malu bersaksi tentang Tuhan. Namun saudara-saudara, harus kita ingat bahwa Allah tidak memberikan roh ketakutan / roh pengecut yang membuat kita malu bersaksi tentang Tuhan dan tidak berani mengaku Tuhan. Bila kita tidak  malu mengaku Tuhan terhadap orang-orang di luar kita, bersaksi tentang kebaikan Tuhan, maka  Allah akan membela kita.  Sebaliknya, bagi mereka yang malu bersaksi, Tuhan pun akan malu mengakui pribadi tersebut di hadapan Bapa. Ini merupakan suatu vonis kematian yang kekal.

Bersaksi bukanlah suatu pilihan, melainkan suatu keharusan!
Kita tidak hanya diminta untuk tidak menjadi takut atau malu untuk bersaksi, melainkan juga ikut menderita bagi Injilnya oleh kekuatan Allah. Banyak hal membuat orang takut/malu untuk mengakui bahwa kita adalah anak-anak Tuhan, hendaklah kita sadar kalau Tuhan memberikan Roh Kudus yang membuat kita berani bertindak dalam melayani Tuhan. Kalau sudah kendor marilah kita bakar kembali semangat kita untuk menjadi saksi bagi Tuhan.

“ ... ikutlah menderita bagi Injil-Nya ...” Tuhan mengundang kita untuk ikut dalam penderitaan bagi Injil-Nya.

Dalam masa Yesus memberitakan Injil selama 3,5 tahun, Yesus memerlukan orang-orang untuk membantu pekerjaan-Nya. Untuk itu Yesus mengajar mereka supaya dapat meneruskan pekerjaan-Nya  dan mengambil bagian dalam penderitaan bagi pemberitaan Injil ke seluruh dunia, dan menjadikan semua bangsa murid-Nya.

Sebagaimana Yesus memanggil murid-murid-Nya dari seorang penjala ikan menjadi penjala manusia. Demikian juga Yesus mengundang kita untuk menjadi saksi bagi-Nya dan juga ikut menderita dalam pemberitaan Injil. Janganlah kita malu, takut, dan kuatir karena hal-hal itu datangnya dari pikiran, akan tetapi hendklah kita sadar bahwa Allah kita adalah Imanuel yang menyertai kita. Hanya Tuhan yang dapat mengubah pikiran dan ini terjadi bukan karena kekuatan kita.

Kejadian 6:5, “Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi, dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, ....” Kecenderungan hati ini berkaitan dengan pikiran, dan pikiran itu cenderung berbuat kejahatan. Orang bisa menyembunyikannya, namun Tuhan maha mengetahui. Tidak ada yang tersembunyi di hadapan Tuhan. Tuhan dapat mengubah hati manusia, asalkan ia mau ikut / menerima undangan Tuhan untuk menjadi saksi yang berani bagi Tuhan dan menderita bagi Injil-Nya.

Kisah Rasul 1:8, ”Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku ....” Tuhan memberikan kuasa kepada Timotius melalui penumpangan tangan Paulus. Ia memberikan kuasa Roh Kudus untuk berani bersaksi dan  sanggup menderita bagi Injil-Nya.
Kata saksi dalam bahasa Yunani: marturion / martir, yang artinya seorang yang mati karena kebenaran/imannya. Martir pertama adalah Habil yang membawa korban sembelihan, yang mana korban sembelihan ini adalah bayangan dari Yesus yang mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia. Dan sebagaimana pengalaman Gideon maka Tuhan mau agar kita tidak menjadi sombong, biarlah hanya nama Tuhan yang ditinggikan dan diagungkan dalam segala perbuatan anak-anakNya. Apa yang kita bawa dan kita berikan biarlah kita mengakui bahwa semua karena kemurahan Tuhan.

Roma 8:5-7, “Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. Karena keinginan daging adalah maut, ....” Hidup menurut daging artinya hidup menurut nafsu manusia. Hal ini berkaitan dengan ketertiban dalam berpikir, tahu apa yang benar dan tidak. Kolose 1:9-14 - melalui firman Tuhan kita dapat mengetahui kehendak Tuhan. Dengan demikian  kita dapat hidup layak di hadapan Tuhan. Dengan doa, Tuhan melakukan perkara yang heran bagi kita. Tuhan mau agar kita jangan menjadi sama seperti orang yang belum bertobat (Roma 12:2).

Hanya Tuhan yang dapat memberikan kehidupan dan damai sejahtera. Tuhan Yesus masih tetap sama, dulu, sekarang sampai selamanya. Mari ikutlah Tuhan karena Ia mau mengubah hati/pikiran saudara untuk dapat menjadi saksi bagi-Nya. Tuhan memberkati.

 
< Prev   Next >
Share |


Gembala

  om_hanny.jpg
  Pesan Pdt. A.H. Mandey untuk Tahun 2012 kepada Jemaat Ketapang:

Maju Terus Menuju Kesempurnaan

“Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.”   

Ibrani 12:1-2


Konseling

Multimedia

Photo Gallery
Download
Alkitab Online

Spiritual Products

Literature
Audio Video

Who's Online

We have 8 guests online



Twitter ID: gpdiketapang