GPdI Ketapang, Jakarta



Haleluya, Musuh utama iman adalah kebimbangan dan saudara dekatnya: kekhawatiran, serta leluhur mereka yaitu ketakutan.

SMS Roti Surgawi - EKKLEVISION

You are here: Home Khotbah Khotbah Minggu, 8 Januari 2012
  • Decrease font size
  • Default font size
  • Increase font size
Khotbah Minggu, 8 Januari 2012

“AKU INI HAMBA TUHAN…”
Ayat Pokok: Lukas 1:30-38
Oleh: Pdt. A.H. Mandey

pdt_ah_mandey.jpgBagai petir di tengah hari, kabar mengejutkan datang saat malaikat Gabriel diutus ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, menemui seorang perawan bernama Maria.    

“Bagaimana mungkin?”  “Aku belum bersuami.”  “Apa kata tunanganku saat ia mengetahuinya?”  “Apa reaksi orangtua, sanak dan kerabat?”  “Akankah mereka mempercayai aku?”  “Aku akan diolok, diusir, dikucilkan…”  “Oh, tidak!”

Mungkin itu yang antara lain berkecamuk di benak Maria, ketika mendengar kabar, ia akan segera mengandung dan melahirkan seorang bayi laki-laki!  Namun ketaatannya mengalahkan semua kekuatiran, keraguan dan ketakutannya.  Katanya, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.”  Puji Tuhan!

“Aku Ini Hamba Tuhan…”
Ketika malaikat Gabriel datang menyampaikan kabar sukacita, status Maria adalah tunangan Yusuf.  Sama seperti gereja Tuhan – saudara dan saya – bagaikan perawan suci yang telah dipertunangkan dengan Kristus – 2 Korintus 11:2.

Meski tidak mengerti dan merasa mustahil mengandung sebab ia dan tunangannya belum menikah, dalam penyerahan diri total pada kehendak Allah, Maria berkata, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan…”  Apa arti menjadi seorang “hamba Tuhan”?

Seorang hamba, taat dan tunduk pada perintah tuannya!  Apalagi jika tuannya ialah Tuhan Yang Maha Kuasa!  Keluaran 21 mencatat peraturan-peraturan, antara lain mengenai seorang budak/hamba.  Ayat 1-6 mengatur tentang seorang hamba yang karena cintanya pada tuan dan keluarganya, memutuskan untuk mengabdi dan bekerja pada tuannya untuk seumur hidupnya!

“… Tetapi jika budak itu dengan sungguh-sungguh berkata: Aku cinta kepada tuanku, kepada isteriku dan kepada anak-anakku, aku tidak mau keluar sebagai orang merdeka, maka haruslah tuannya itu membawanya menghadap Allah, lalu membawanya ke pintu atau ke tiang pintu, dan tuannya itu menusuk telinganya dengan penusuk, dan budak itu bekerja pada tuannya untuk seumur hidup.”

Setelah sekian lama menerima, menikmati, mengalami segala kebaikan dan cinta Tuhan, apakah yang hendak saudara lakukan??  Memutuskan untuk  tetap setia dan melayani Dia seumur hidupmu?

Dalam kerendahan hati, Maria berkata, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan…”  Dengan kata lain, ia siap untuk menerima dan melakukan apapun perintah dan kehendak Tuhan dalam dirinya: “… jadilah padaku menurut perkataanmu itu.”  
 
Reaksi yang sama dituntut dari saudara dan saya yang mengaku sebagai hamba Tuhan!  Dan inilah yang amat berkenan dan jauh lebih baik daripada segala korban bakaran & korban sembelihan (untuk penebus dosa): mendengarkan suaraNya dan melakukan perintahNya!

Buah Ketidak-Taatan
Tidak taat atau melanggar perintah Tuhan adalah dosa serius.  
"Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN?  Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan.  Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim…” – 1 Samuel 15:22-23.

Di hari penghakiman terakhir, Allah akan menghukum, antara lain, orang-orang yang:
1. Menindas umat Tuhan;
2. Tidak mau mengenal Allah (=menolak Injil; tidak membaca Firman Tuhan); dan
3. Tidak menaati Injil Yesus!
Mereka akan menjalani hukuman kebinasaan selamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatanNya – 2 Tesalonika 1:6-9!

Buah Ketaatan
Berbahagia adalah buat pengakuan dan ketaatan Maria sebagai seorang hamba Tuhan.  Meski awalnya terkejut, takut, malu, tak percaya mendengar kabar yang disampaikan malaikat, namun karena kerelaan dan kerendahan hatinya, pada akhirnya Maria bisa mengakui kebesaran dan kemurahan Tuhan atas dirinya.

Katanya, “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya.  Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus.  Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia.  Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa;…” – Lukas 1:46-55.

Karena keputusannya, bukan hanya Maria yang berbahagia, tetapi bahkan semua orang akan menyebutnya berbahagia.  Puji Tuhan!  

Hari ini, kita akan menaikkan syukur kepada Tuhan, dan mempersembahkan korban ucapan syukur.  Puji Tuhan!  Tapi di atas semua persembahan kita, Tuhan menuntut perhatian dan ketaatan kita untuk menerima dan melaksanakan perintah-perintahNya!  Mari jadi hamba yang berkenan kepadaNya.  Dengan ucapan syukur dan kerendahan hati mempersembahkan segenap hidup kita untuk melayani Dia seumur hidup.  Haleluya!
Tuhan Yesus memberkati saudara, hamba-hamba Tuhan yang setia!

 
Next >
Share |


Gembala

  om_hanny.jpg
  Pesan Pdt. A.H. Mandey untuk Tahun 2012 kepada Jemaat Ketapang:

Maju Terus Menuju Kesempurnaan

“Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.”   

Ibrani 12:1-2


Konseling

Multimedia

Photo Gallery
Download
Alkitab Online

Spiritual Products

Literature
Audio Video

Who's Online

We have 6 guests online



Twitter ID: gpdiketapang