PUCUK DICINTA ULAM TIBA Oleh : Pdt. Rudy F. Makal Ayat Pokok : Lukas 19:1-10 Kehidupan kita selalu ditandai dengan berbagai kejutan. Saat kita minta sesuatu, Tuhan menjawab dengan memberi lebih dari yang kita butuhkan. Marta dan Maria meminta Yesus datang untuk menyembuhkan saudara mereka yang sakit keras. Tetapi Yesus, setelah menunda kedatanganNya, memberi-kan kebangkitan pada Lazarus yang sudah empat hari dalam kubur! Allah sanggup melakukan jauh lebih besar dari apa yang kita doakan atau pikirkan – Efesus 3:20. Bahkan apa yang tidak pernah kita lihat, dengar atau timbul dalam hati, Tuhan sediakan bagi mereka yang mengasihi Dia – 1 Korintus 2:9. Dengan kata lain, Allah menyediakan kejutan-kejutan dalam hidup saudara dan saya. Dua Tokoh Sentral Dari pembacaan Firman Tuhan hari ini, kita mendapati dua tokoh sentral yang amat bertolak belakang: Yesus, Anak Allah yang kudus, dan Zakheus, orang berdosa yang kaya raya. Meski amat kaya dan punya kedudukan tinggi sebagai kepala pemungut cukai, Zakheus rupanya merasa kesepian dan tidak bahagia. Kekayaan tidak menjamin kebahagiaan seseorang. Itu sebabnya, dengan mengabaikan kedudukannya, ia naik ke atas pohon hanya untuk melihat Yesus. Kebahagiaan sesungguhnya hanya ada di dalam Yesus. Hanya Yesus yang dapat menolong, memberi kekuatan dan kemenangan, serta memenuhi segala kebutuhan kita. Yesus adalah segala-galanya! Tiga Langkah Menuju Keberhasilan Dari kisah Zakheus ini, ada fakta yang harus kita sadari, dan langkah yang harus diambil untuk mencapai keberhasilan dan kebahagiaan: 1. Hadapi Hambatan/Tantangan (Handicap) Untuk menikmati keberhasilan di dalam Yesus, kita harus menghadapi berbagai tantangan dan rintangan. Ayub 14:1 – Setiap manusia yang lahir ke dunia, singkat umurnya dan penuh kegelisahan. Matius 10:16-20 – Yesus mengutus murid-murid bagai domba ke tengah-tengah serigala. Artinya, mengiring Yesus tidaklah mudah. Mazmur 34:20 – Kemalangan orang benar itu banyak. Hambatan yang dihadapi Zakheus: • Hambatan Sosial Ia tidak bisa melihat Yesus oleh sebab orang banyak. Di dunia ini, keputusan/suara orang banyak/mayoritas menentukan. Namun keputusan orang banyak belum tentu benar, bahkan seringkali menyesatkan. Dari 12 orang pengintai yang diutus Musa ke tanah Kanaan, 10 orang kembali dengan laporan negatif dan melemahkan. Sementara Yosua dan Kaleb kembali dengan laporan yang positif dan menguatkan iman. Firman Tuhan adalah perkataan yang membangun dan menguatkan iman! Ada tantangan, kendala, hambatan, namun Zakheus tetap maju. • Hambatan Fisik Zakheus tidak bisa melihat Yesus oleh sebab badannya pendek. Kian hari tubuh kita bertambah tua dan kian rentan terhadap berbagai penyakit. Tetapi sebagai anak Tuhan, kita yakin, bahwa sampai masa tua, Tuhan senantiasa memelihara, melindungi, dan menguatkan kita. 1. Bertindak Setelah menghadapi dan mengatasi hambatan/tantangan yang ada, Zakheus berbuat sesuatu! Keinginannya untuk melihat Yesus, dilanjutkan dengan tindakan. Ia panjat sebatang pohon ara! Jenderal Naaman yang gagah perkasa, tetapi menyimpan penyakit mematikan di balik jubah kebesarannya, tidak akan beroleh kesembuhan, seandainya ia tidak mengambil langkah menentukan: menuruti perintah nabi Elisa yang dianggap merendahkan martabatnya: membenamkan diri tujuh kali di sungai Yordan yang kotor – 2 Raja-Raja 5:10-14. 2. Berhasil Usaha Zakheus berbuahkan keberhasilan yang luar biasa. Dari sekian banyak orang yang ada, Zakheus adalah satu-satunya orang yang menjadi pusat perhatian Yesus. KataNya, “Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.” Saat ia mengabaikan rintangan dan mulai bertindak melangkah maju, Zakheus berhasil! Tuhan membuat segala usaha kita berhasil – Mazmur 1:3. Pucuk Dicinta Ulam Tiba! Maksud hati sekedar hendak melihat Yesus, Zakheus malah mendapat kejutan tak terduga: ia beroleh keselamatan, bahkan diperhitungkan sebagai anak Abraham, padahal ia adalah orang kafir (= non Yahudi). Perubahan drastis terjadi. Ia mengikrarkan komitmennya pada Tuhan – ayat 8. Ia tidak lagi memfokuskan hidupnya pada diri sendiri, melainkan pada Tuhan; melayani, berkorban dan memberi yang terbaik bagi Tuhan! Allah mau kita datang mencari dan menghampiri Dia. Ia adalah Bapa yang menanti-nantikan kembalinya sang anak yang terhilang. Ia berdiri di muka pintu dan mengetuk! Masalahnya ialah maukah kita bertindak dan mengambil langkah maju untuk datang kepadaNya? Yesus yang telah mati dan bangkit adalah Yesus yang sama, yang sanggup menolong saudara dan saya, menghantar kita dari kemenangan pada kemenangan, bahkan memberi lebih banyak, lebih baik dari apa yang kita pikirkan dan doakan! Tuhan Yesus memberkati!
PROFIL PEMBICARA
Rudy F. Makal, sulung dari empat bersaudara dalam keluarga Pdt. S.A. Makal. Dilahirkan pada tanggal 20 Januari 1949, dikaruniai dua anak dari istri terkasih Lis Penambunan. Sebelum menyerahkan hidupnya dalam pelayanan sepenuhnya kepada Tuhan, ia bekerja sebagai wartawan freelance. Memulai pelayanan pada tahun 1972 di Makassar. Sejak tahun 1989 melayani di Jakarta dan sekarang jumlah jemaatnya 120 orang.
|