Khotbah Minggu, 6 Juli 2008 |
HUKUM KE-6: “JANGAN MEMBUNUH” Ayat Pokok : Keluaran 20:13 Oleh : Pdt. A.H. Mandey Kita telah mempelajari lima Hukum Taurat pertama – yang berkaitan erat dengan Allah dan ibadah kita kepadaNya. Lima hukum berikutnya diperuntukkan bagi manusia; untuk ketenteraman & kenyamanan hidup manusia di dunia. Allah menghendaki semua manusia selamat, dan tidak berbuat dosa. Itu sebabnya Ia memberikan lima hukum selanjutnya. Nilai Seorang Manusia Manusia adalah ciptaan paling spesial dan berharga di mata Tuhan. Langit, bumi dan segala isinya ada dan diciptakan hanya dengan FirmanNya. Tetapi saat menjadikan manusia, Dia sendiri turun tangan, bekerja membentuk manusia dari tanah liat, serta menghembuskan nafasNya untuk memberi kehidupan kepada manusia. Namun sayang, manusia jatuh dalam dosa. Upah dosa ialah maut. Secara jasmani manusia memang masih hidup, tetapi secara rohani ia telah mati. Dan karena Allah amat mengasihi manusia ciptaanNya, Ia telah menyediakan jalan keluar jauh sebelum dunia dijadikan. Ia mengirim PuteraNya datang ke dunia supaya barangsiapa percaya kepadaNya, tidak binasa dan masuk neraka, melainkan beroleh hidup yang kekal dalam surga. Yesus datang ke dunia, menumpahkan darahNya yang kudus untuk menebus manusia. Saudara dan saya ditebus bukan dengan emas atau perak, tetapi dengan darah Anak Domba yang tak bernoda dan tak bercacat – 1 Petrus 1:18-19. Tanpa penumpahan darah Kristus, tidak ada pengampunan dosa – Ibrani 9:22. Demikianlah, manusia yang diciptakan menurut gambarNya dan telah ditebus oleh darah PuteraNya amat berharga di mata Tuhan. Itu sebabnya Ia tidak menghendaki seorangpun membunuh sesama manusia! Hukum Ke-6 – “Jangan Membunuh” Iblis adalah pembunuh manusia sejak semula – Yohanes 8:44. Iblis membunuh Adam dan Hawa secara rohani di Taman Eden! Kain adalah manusia pembunuh pertama – Kejadian 4:5-11. Berawal dari iri hati, lalu timbul kemarahan, oleh sebab Tuhan lebih memperhatikan korban Habel, adiknya. [Habel membawa korban dari hewan yang disembelih – ada darah tertumpah – itu sebabnya Tuhan berkenan kepada korbannya. Tetapi sekarang Tuhan tidak lagi berkenan akan korban binatang, melainkan (1) korban puji-pujian; dan (2) korban bantuan – Ibrani 13:15-16]. Karena amarah yang meluap, Kain mengabaikan teguran Tuhan [Kejadian 4:6-7], lalu membunuh adiknya. Dimana pun kita ada, kemana pun kita pergi, Iblis senantiasa mengintai, hendak menjatuhkan kita dengan berbagai tipu daya. Itu sebabnya, Tuhan juga memperingati saudara dan saya agar bisa menguasai/menekan dan melawannya. Membunuh = Kejahatan 1 Yohanes 3:11-12 – “... kita harus saling mengasihi; bukan seperti Kain, yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya. Dan apakah sebabnya ia membunuhnya? Sebab segala perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar.” Membunuh adalah satu kejahatan! Perbuatan jahat akan menimbulkan perasaan bersalah dan ketakutan. Dosa membuat orang tidak bisa hidup tenang. Kain takut orang akan membunuhnya – Kejadian 4:14. Karena membunuh adalah suatu kejahatan, maka Tuhan menjatuhkan hukuman atas Kain – Kejadian 4:9-12. Dan Kain mengakui, bahwa hukuman Tuhan itu lebih besar daripada yang dapat ia tanggung – Kejadian 4:13. Dosa membuat kita harus memikul beban amat berat yang tak dapat kita tanggung seorang diri. Tetapi puji Tuhan, kejahatan apapun yang pernah kita perbuat, kita masih memiliki kesempatan untuk bebas dari beban dosa. Yohanes Pembaptis berkata, “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus (Perjanjian Lama = mengangkut) dosa dunia” – Yohanes 1:29. Tuhan masih mempunyai kemurahan bahkan bagi pembunuh seperti Kain. Ia menjamin dan memberi suatu tanda supaya jangan ada orang yang membunuh Kain. Yesaya 1:18 – “...demikianlah firman Tuhan, jikalau segala dosamu bagaikan warna kirmizi sekalipun, niscaya ia itu akan menjadi putih seperti salju; jikalau ia itu merah padma sekalipun, niscaya ia itu akan menjadi putih seperti bulu kambing domba”. Bagi Tuhan, tidak ada dosa yang tidak bisa diampuni, jika kita mengaku segala dosa kita – 1 Yohanes 1:9. Kecuali: membunuh diri sendiri! Contoh: Saul, Yudas Iskariot. Tidak ada pengampunan bagi orang-orang yang bunuh diri! Membunuh: 1. orang lain; 2. diri sendiri; 3. menyuruh orang membunuh orang lain. Membunuh orang: - secara fisik; - secara psikis, dengan perkataan – Matius 5:21-22. Alasan Membunuh, karena: 1. irihati/marah: berdosa dan harus dihukum; 2. melaksanakan perintah atasan, misalnya dalam perang: tidak dihukum. Tuhan masih mau memberi pengampunan, kalau saja kita mengakui segala dosa dan kesalahan kita. Dia adalah Tuhan yang baik. Dia akan memberikan pertolongan dan pengampunan supaya saudara dan saya selamat. Haleluya! Nilai/harga seorang manusia sangat berharga di mata Allah. Dia mengasihi semua manusia, tanpa kecuali. Itu sebabnya Ia memberi perintah ke-6: “Jangan Membunuh!” Tuhan Yesus memberkati saudara! |
< Prev | Next > |
---|
Khotbah |
Kesaksian |
Artikel |
Ingin Tahu? |
Info Sehat |
Renungan Harian |
Permohonan Doa |
Form Keselamatan |
Download |
Photo Gallery |
Alkitab Online |