GPdI Ketapang, Jakarta



Haleluya, Jaminan bagi Anda yang hidup tidak bercela dihadapan Tuhan adalah Tuhan tidak akan menahan kebaikan-Nya utk dicurahkan.

SMS Roti Surgawi - EKKLEVISION

You are here: Home Khotbah Khotbah Minggu, 18 September 2011
  • Decrease font size
  • Default font size
  • Increase font size
Khotbah Minggu, 18 September 2011

pdt_ah_mandey.jpgKOBARKAN…
Ayat Pokok: Roma 12:11; 2 Timotius 1:6 – bagian 13
Oleh: Pdt. A.H. Mandey


Kita masih membahas surat rasul Paulus kepada Timotius, anak rohani yang dikasihinya.  Surat diawali dengan pujian dan ucapan syukur kepada Allah atas iman dan pelayanan Timotius.  Seorang yang sejak muda telah melayani Tuhan dan mengenal Firman Allah yang diajarkan oleh nenek dan ibunya.  

Namun tiba-tiba, nada surat berubah menjadi sebuah peringatan.  “Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu.”  Karunia Allah mengalir pada saat penumpangan tangan.  Haleluya!

Kobarkan Kembali
Dalam bahasa Yunani kata “mengobarkan” berarti ‘membakar/ menyalakan kembali’ = rekindle.  Awalnya membara, berkobar-kobar, kini mulai redup, kendor.  Rupanya itulah yang dialami Timotius.  Itu sebab mengapa rasul Paulus merasa perlu mendesak dan memberinya peringatan.  

Keadaan yang sama pernah pula dialami Petrus.  Seorang pemberani, menonjol dan paling vokal dibanding ke-11 murid lain.  Alkitab mencatat, saat Yesus ditangkap, semua murid lari meninggalkan Dia – termasuk Petrus!  Ia bahkan tiga kali menyangkal mengenal Yesus.  Seperti kebanyakan manusia, Petrus memiliki rasa takut.

Bahkan setelah Yesus mati, bangkit dan menyatakan diri beberapa kali, Petrus mengambil keputusan untuk kembali pada profesi yang telah 3½ tahun ditinggalkannya: menangkap ikan – Yohanes 21:3.  Mengapa?  Tentu ia merasa kecewa karena tak lagi bisa terus berjalan bersama Yesus; kuatir akan masa depan dan kelangsungan hidupnya!

Tapi Tuhan penuh dengan kasih dan kemurahan.  Kita tahu kelanjutan kisahnya.  Semalaman mereka tidak menangkap apa-apa.  Namun di pinggir pantai Tuhan Yesus malah telah menyediakan sarapan bagi mereka.  Di sanalah Petrus bertobat – bertobat lagi! Bertobat berarti: sadar lalu berbalik.  Dalam masa kemurahan, orang bisa bertobat berulang kali.  Beda dengan lahir baru: hanya satu kali.

Kita tidak tahu mengapa Timotius menjadi kendor/loyo.  Tetapi rasul Paulus memperingatkan dia untuk mengobarkan kembali.  Artinya, diri sendiri yang harus bertobat; harus ‘mengobarkan/membakar/ menyalakan kembali’ – bukan orang lain, bukan pula Tuhan!

Tuhan amat peduli dan menghendaki saudara dan saya tetap setia, tetap semangat sampai kita tiba di ujung perjalanan.

Roh Ketakutan vs Roh Kudus
”Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.”  Puji Tuhan!

Mengapa harus mengobarkan kembali api yang mulai padam, semangat yang kendor; atau kasih mula-mula yang mulai pudar?  Sebab Allah memberikan Roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban!  Bukan roh ketakutan!  Roh ketakutan = roh pengecut.

Sepuluh pengintai yang diutus ke negeri Kanaan mempunyai roh pengecut.  Mereka memandang diri sebagai belalang di  hadapan orang-orang raksasa, penduduk Kanaan – Bilangan 13:31-32.  Bertolak belakang dengan mereka, dua pengintai lainnya: Yosua dan Kaleb mempunyai roh keberanian.  

Kata mereka meyakinkan bangsa Israel, ”... Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya.  Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya... janganlah takut kepada bangsa negeri itu, sebab mereka akan kita telan habis” – Bilangan 14:7-9

Hakim-Hakim 7:1-7 - 23.000 dari 33.000 tentara/rakyat yang hendak maju berperang di bawah pimpinan Gideon, memiliki roh pengecut!  Demikianlah, selanjutnya Tuhan menyuruh Gideon menyaring hingga tersisa hanya 300 orang yang maju berperang dan menang melawan tentara orang Midian yang amat besar jumlahnya!  Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil!  Bukan mereka yang berperang, tetapi Tuhan yang berperang bagi mereka!  Haleluya!  Bukan jumlah yang menentukan, tetapi apakah Tuhan beserta dan ada di pihak kita!  

Saat menghadapi jalan buntu, tembok kokoh dan kuat seperti tembok kota Yerikho, atau bagai bangsa Israel menghadapi laut Teberau, apa yang harus kita lakukan?  DIAM dan PANDANG YESUS! ”Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN... TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja” – Keluaran 14:13-14.  Puji Tuhan!  Bukan roh ketakutan yang diberikan Tuhan kepada saudara dan saya!

Zakharia 4:6 – “... Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan rohKu, firman TUHAN semesta alam.”  

Apakah persoalan, kesusahan, penderitaan, penyakit, ketakutan atau kekuatiran yang amat besar tengah melanda saudara saat ini?  Terpojok, putus asa, dan tak melihat ada jalan keluar?  Tuhan menghendaki kita berdiam diri, memandang dan berharap hanya kepadaNya.  Percayalah, Dia takkan tinggal diam.  Dia akan berperang untuk saudara dan saya.

Dia sedia menolong jika kita mengobarkan kembali semangat yang mulai kendor; kesetiaan yang mulai pudar.  Sebelum terlambat, mari sadari dari mana kita telah jatuh, bertobat, datang memohon Tuhan pulihkan dan kembalikan apa yang telah hilang, lalu… kembalilah menyala-nyala, dan berkobar-kobar bagi Tuhan. Tuhan Yesus memberkati saudara!

 
< Prev   Next >
Share |


Gembala

  om_hanny.jpg
  Pesan Pdt. A.H. Mandey untuk Tahun 2011 kepada Jemaat Ketapang:

Tahun 2011 adalah Tahun Pelayanan kepada Tuhan


  Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
Roma 12:11

 


Konseling

Multimedia

Photo Gallery
Download
Alkitab Online

Spiritual Products

Literature
Audio Video

Who's Online

We have 1 guest online



Twitter ID: gpdiketapang