… “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” (Mat 25:40)
Banyak orang di sekitar kita membutuhkan pertolongan. Namun tidak sdikit juga yang “memanfaatkan” kebaikan hati kita. Suatu kali seseorang yang tidak terlalu saya kenal datang untuk meminjam sejumlah uang yang bagi saya cukup besar, untuk biaya pengobatan ibunya yang sedang sakit. Saya bahkan dikirimi video ibunya yang tengah mengerang kesakitan. Bukannya jatuh kasihan, saya malah ketakutan melihat video itu. Beruntung Roh Kudus seperti memaksa saya untuk bertanya pada seorang teman mengenai hal ini. Dan akhirnya saya tahu bahwa orang tersebut memang sering “memanfaatkan” kebaikan hati orang lain, dengan meminjam untuk kemudian melupakannya. Beberapa teman sudah menjadi korbannya, padahal mereka yang dipinjami bukan tergolong orang mampu. Sedih! Sejak itu, saya selalu berpikir bagaimana caranya bisa tetap menolong orang lain, tanpa harus meminjamkan uang.
Dan di suatu siang, tak sengaja saya mendapat info tentang seorang hair stylish yang cukup terkenal di Inggris. Dalam semangat untuk membagi kebahagiaan dengan sesama, ia menyisihkan waktunya setiap minggu, khusus untuk menata rambut dan penampilan kaum tuna wisma di sekitarnya. Tidak sedikit orang miskin yang kemudian bangkit dari keterpurukan hatinya, hanya karena ia telah merasakan cukur gratis dari tukang cukur profesional tersebut. Beberapa orang yang dilayaninya juga malah akhirnya berguru singkat padanya dan setelah mampu mencukur sendiri, mereka ikut membantu sang profesional. Sebuah bakti sosial yang unik, menyenangkan sekaligus inspiratif buat saya.
Saudara, setiap kita diberi kemampuan khsusus oleh Tuhan. Allah ingin membuat hidup kita berarti bagi kemuliaan nama-Nya. Sebab itu Ia selalu memberi setidaknya satu talenta atau bakat kepada setiap orang. Melaluinya, Tuhan bisa memakai kita untuk membahagiakan sesama, seperti yang dilakukan oleh tukang cukur profesional di atas. Seorang gitaris juga meluangkan waktunya untuk mengamen di jalanan yang ramai di akhir pekan, untuk menghibur banyak orang. Kepingan uang yang berhasil ia kumpulkan kemudian dibelikan makanan untuk dimakannya bersama-sama dengan kaum tuna wisma di sekitarnya. Bagaimana dengan kita? Apa yang bisa kita bagikan pada sesama, sehingga olehnya nama Tuhan dimuliakan (Matius 5:16)? (em)
DOA : “Roh Kudus, tolonglah aku untuk menemukan sesuatu dalam diriku yang bisa kulakukan bagi sesama, yang olehnya nama Kristus semakin dimuliakan. Aku ingin mengerjakannya. Amin.”