Katanya kepada orang itu: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik; engkau telah setia dalam perkara kecil, karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota. (Luk 19:17)
Perumpamaan tentang uang mina adalah sesuatu yang patut kita renungkan, sebab di dalamnya terkandung hal-hal yang berkenan kepada Tuhan dan perlu dilakukan dalam kehidupan ini. Lukas menekankan pokok ini dalam zaman antara sebelum kenaikan Yesus Kristus ke sorga dan kedatangan-Nya kembali. Tuhan Yesus telah mempercayakan firman Allah ini kepada pengikut-pengikut-Nya sebagai “modal-kerja” untuk pekerjaan dalam kerajaan Allah.
Perumpamaan ini bermakna tugas telah diberikan kepada segenap orang percaya. Bahwa murid-murid Kristus seluruhnya dituntut untuk melakukan apa yang telah dikaruniakan Tuhan, menjalankannya dalam melayani pekerjaan Tuhan dan memperoleh hasil dari pelayanan itu. Dari semuanya tidak dituntut hasil yang sama, tetapi dari semua orang percaya memang dituntut untuk melakukan apa yang dapat mereka lakukan. Betapa menyedihkan jika ada pengikut-pengikut Kristus tidak melakukan apa-apa dalam melayani pekerjaan Tuhan yang sudah dipercayakan kepada mereka. Mungkin mereka menganggap melayani pekerjaan Tuhan itu tidak memiliki arti dan nilai yang tinggi, sehingga mengacuhkannya.
Dalam melayani pekerjaan Tuhan, kita perlu memiliki sikap dan hati seorang hamba. Seorang hamba adalah seseorang yang siap sedia melayani tanpa memikirkan dirinya sendiri, sebab dalam hidupnya hanya memikirkan bagaimana menyenangkan hati tuannya. Seorang hamba melakukan tugasnya tanpa banyak protes dan dalam kesungguhan. Demikian juga dengan kita, marilah kita miliki hati seorang hamba dalam melayani pekerjaan Tuhan selama kesempatan masih diberikan kepada kita.
Ketahuilah, Tuhan selalu menyediakan upah bagi mereka yang bekerja melayani pekerjaan Tuhan dengan hati yang tulus dan motivasi yang murni. Bahkan “upah” yang sejati akan diberikan kepada mereka yang setia yaitu bahwa Allah menaruh kepercayaan-Nya dalam hidup kita. Allah melimpahi mereka dengan berkat dan tanggung jawab yang lebih besar lagi. Haleluyah! (aa)
DOA :“Tuhan, aku mau setia melayani Engkau sesuai dengan talenta dan tanggung jawab yang telah Engkau berikan kepadaku. aku ingin berguna bagi kerajaan Allah. Amin.”