Berfirmanlah TUHAN kepadaku: “Pergilah lagi, cintailah perempuan yang suka bersundal dan berzinah, seperti TUHAN juga mencintai orang Israel, sekalipun mereka berpaling kepada allah-allah lain …” (Hos 3:1)
Hubungan antara Allah dengan umat-Nya digambarkan seperti hubungan suami (Allah) dan istrinya (umat-Nya) dalam sebuah rumah tangga. Agar hubungan ini dapat berjalan dengan harmonis, maka diperlukan dua macam karakter, yaitu: kasih dan kesetiaan (Hosea 2:18-19). Gomer melambangkan umat Israel yang tidak memiliki kasih dan kesetiaan kepada Allah. Mereka meninggalkan Allah dan menyembah para baal. Tetapi sekalipun umat-Nya tidak setia kepada Allah, kasih dan kesetiaan Allah kepada umat-Nya tidak pernah padam. Allah ingin umat-Nya kembali kepada-Nya dengan cara menebus mereka dari cara hidup yang lama.
Dalam kitab Hosea pasal 1, firman Tuhan datang kepada Hosea. Hosea diminta agar mengawini seorang perempuan sundal dengan tujuan mengajar bangsa Israel yang waktu itu berpaling dari Allah. Perintah ini sulit, tetapi Hosea taat. Perempuan sundal yang dinikahi Hosea bernama Gomer. Namun perempuan ini tidak setia dan tidak mencintai Hosea. Ia kembali berzinah dengan orang lain. Dalam Hosea 3:1-5, Allah kembali berfirman kepada Hosea agar ia mengambil dan mencintai kembali istrinya, sebab Allah mencintai umat-Nya.
Agar Gomer kembali menjadi istrinya, Hosea membelinya dengan harga 15 syikal dan 1,5 homer jelai. Jelai adalah makanan rakyat jelata dan makanan hewan. Bandingkan dengan harga seorang budak yaitu 30 syikal perak dan 1,5 homer jelai. Artinya, betapa murahnya harga yang dibayarkan Hosea untuk menebus Gomer. Jika Gomer ditebus dengan harga yang sangat murah, maka untuk menjadi ‘istri’ atau umat Allah, maka kita telah ditebus oleh Yesus dengan harga yang sangat mahal, yaitu dengan darah-Nya di atas kayu salib (1 Petrus 1:18-19). Oleh sebab itu, sudah selayaknya kita mencintai Tuhan, sebab jikalau tidak, maka kita tidak berbeda dengan Gomer.
Walaupun keadaan manusia jauh dari Tuhan, kasih Tuhan tidak pernah berubah. Dan Tuhan ingin kita juga mengasihi-Nya seperti Ia mengasihi kita. Kasih dan kesetiaan Tuhan kepada kita sangat mahal dan tidak berubah sampai kapanpun. Oleh sebab itu, kita sebagai anak-anak-Nya, perlu mengerti isi hati Tuhan ini. Kita pun harus mengasihi dan setia kepada-Nya. (di)
DOA: “Tuhan Yesus, ampuni aku karena kadang tidak setia kepada-Mu. Aku berjanji untuk berubah dan belajar setia kepada-Mu mulai saat ini. Amin.”