Habis mataku merindukan janji-Mu; aku berkata: “Bilakah Engkau akan menghiburkan aku?” (Mazmur 119:82)
Mazmur 119 adalah mazmur yang memiliki ayat terbanyak dalam Alkitab dan dibagi menjadi 22 bagian. Ayat 81-88 merupakan satu bagian yang dicatat sebagai pergumulan pribadi. Dalam ayat 82 pemazmur menantikan janji Allah digenapkan dalam dirinya.
Tidak sedikit anak-anak Tuhan menjadi lemah dan tidak bersemangat karena doa-doanya belum terjawab. Lalu mereka mulai meragukan janji Allah. Tetapi dalam Alkitab ada banyak contoh tentang pribadi-pribadi yang menantikan janji Allah. Dengan penuh kesabaran mereka akhirnya memperoleh apa yang dijanjikan Allah. Jika ingin menikmati janji Allah, maka kita harus:
Pertama, pegang teguh janji Allah (Roma 4:18-21). Sekalipun tidak ada dasar untuk berharap namun Abraham percaya, ia akan menjadi bapa banyak bangsa. Imannya tidak menjadi lemah, walaupun tubuhnya sudah sangat lemah. Usianya telah seratus tahun dan rahim Sara telah tertutup.
Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang, ia percaya Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan. Demikian juga kita, kita harus tetap pegang teguh janji Allah, sebab pada waktunya akan kita nikmati janji-Nya (Mazmur 12:7-8; 119:140). Kedua, Jangan terpegaruh dengan keadaan sekitar (Bilangan 13:25-33). Sepuluh pengintai memberikan kabar buruk tentang tanah Kanaan yang Tuhan telah janjikan. Orang Israel terpengaruh oleh kabar busuk itu (Bilangan 14:1-2). Namun Kaleb dan Yosua mengingatkan mereka agar jangan terpengaruh dengan keadaan, sebab janji Tuhan pasti akan digenapkan bagi mereka. Jangan sampai kita juga terpengaruh oleh keadaan. Janji Tuhan tidak dapat terpengaruh oleh apapun. Ketiga, Tetap berjalan dalam kebenaran firman Tuhan (Kejadian 50:15-21). Yusuf harus menunggu cukup lama untuk menikmati janji Allah. Walaupun harus terbuang dari keluarganya, dijadikan budak dan masuk penjara, namun Yusuf tetap berjalan menurut kebenaran Firman. Demikian juga kita, dalam menantikan janji Allah, kita harus tetap berjalan dalam kebenaran firman Tuhan.
Marilah kita menantikan janji Allah dengan penuh keyakinan, sebab Allah pasti menggenapkannya bagi kita pada waktu-Nya (Bilangan 23:19). (aa)
DOA: “Tuhan Yesus, janji-Mu IA dan AMEN. Aku menantikan dengan iman setiap janji-Mu. Aku percaya Engkau pasti menggenapinya. Amin.”