Renungan Minggu Ini
Petunjuk Penggunaan Renungan
- Berdoalah sebelum mulai membaca Firman Tuhan dan persekutuan pribadi dengan Tuhan supaya Roh Kudus menerangi hati dan pikiran kita.
- Bacalah ayat-ayat Firman Tuhan yang disarankan sebelum membaca ulasan Firman Tuhan.
- Renungkan bacaan dan ulasan Firman Tuhan yang telah dibaca, kemudian segera refleksikan dalam kehidupan pribadi Saudara.
- Mintalah pertolongan Roh Kudus supaya memberi kesanggupan kepada Saudara untuk melakukan Firman Tuhan dan keputusan Saudara hari ini.
- Berdoalah dan mengucap syukurlah atas berkat dari Renungan Firman Tuhan yang telah Saudara dapatkan.
Sebuah Kebebasan Beribadah
“Karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri.” (Ibrani 10:20)
Hidup dalam penjajahan tak pernah diidam-idamkan oleh siapapun. Penjajahan membuahkan penderitaan dan merampas segala hak manusia. Allah sendiri tidak menghendaki realita menyakitkan ini dialami manusia. Ia akan berupaya melepaskan manusia dari segala perbudakan, sehingga mendapatkan kembali kebebasannya. Pada waktu Israel berada di bawah penindasan bangsa Mesir, Allah berusaha melepaskan mereka dari belenggu. Maksud Ia berbuat demikian, selain membebaskan dari kerja rodi, Allah mau bangsa Israel kembali memiliki kebebasan beribadah kepada-Nya.
Mengenal Jerat Iblis
Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. (1 Petrus 5:8)
Rancangan Tuhan atas orang percaya pasti yang terbaik. Allah sendiri memberi jaminan, Ia tidak pernah merancangkan yang buruk. Rancangan-Nya penuh damai sejahtera, masa depan yang cerah. Jika demikian kebenarannya, lantas mengapa orang percaya ada yang gagal? Malah ada yang keadaannya miris sampai ajal menjemput.
Kuat di dalam Tuhan
”... hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya” (Efesus 6:10)
Di jaman yang serba sulit ini Tuhan sedang membentuk anak-anak-Nya untuk menjadi umat yang tangguh, yang akan dipakai Tuhan untuk memenangkan banyak jiwa buat Tuhan. Namun sebelum dipakai menjadi alat Tuhan yang kokoh, Tuhan lebih dahulu memproses dan menempa anak-anak-Nya agar menjadi alat Tuhan yang siap dan layak dipakai-Nya.
Tangung Jawab
“…Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu,...” (1 Petrus 3:15)Sekali waktu, saya pernah dihubungi lewat telepon oleh salah seorang rekan yang meminta saya untuk berbincang-bincang dengan saudaranya yang belum kenal Tuhan, yang kebetulan satu daerah dengan saya. Rekan saya ini meminta agar saya bisa memberitakan firman Tuhan kepada saudaranya tersebut dengan cara bersaksi kepadanya bagaimana Tuhan telah memanggil saya menjadi seorang Kristen. Saya sempat mengatakan mengapa tidak dia sendiri saja yang bersaksi kepada saudaranya itu, tetapi rekan saya menjawab sambil tersenyum, ”Saya tidak bisa bersaksi, lagipula kan saya bukan pendeta.” Singkat cerita, akhirnya saya memenuhi undangannya untuk datang ke rumahnya dan bertemu dengan saudaranya itu.
HIDUP SEBAGAI ORANG MERDEKA
“Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.” (Roma 6:18)
Setiap orang yang percaya menyandang predikat orang merdeka dan hamba kebenaran. Status itu ada melalui pengorbanan Yesus. Tidak mudah bukan? Hidup menyandang predikat ini pun butuh perjuangan. Kita dituntut memiliki keselarasan hidup sesuai status yang melekat. Orang yang merdeka di dalam Kristus, wajib mematikan segala keinginan dan hawa nafsu dunia. Apakah yang harus kita lakukan, agar dapat hidup sebagai hamba kebenaran? Beberapa langkah berikut dapat menolong kita:
Keajaiban Dari Sebutir Telur
Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan. Yeremia 17:7
Banyak orang sepakat bahwa asal mula kehidupan, berasal dari Tuhan sang Pencipta. Namun Pernahkah kita merenungkan bagaimana cara kerja sistem pendukung kehidupan “melanjutkan” jalannya? Bagaimana cara Allah menciptakan makhluk hidup yang dapat berkembang biak dengan kemampuan untuk melahirkan generasi yang berpotensi berkembang biak lagi? Atau dengan lain kata mereka “dilahirkan untuk melahirkan”.
Ingatlah, Tuhan Selalu Ingat Kita
”Ingatlah semuanya ini, hai Yakub, sebab engkaulah hambaKu, hai Israel. Aku telah membentuk engkau, engkau adalah hambaKu, hai Israel, engkau tidak Kulupakan.” (Yesaya 44:21)
Beberapa waktu yang lalu, ada seseorang wanita muda yang mengajukan pertemanan di dalam facebook dan memohon agar saya mengkonfirmasinya. Ketika memperhatikan fotonya, saya merasa tidak mengenal wanita ini, sehingga saya biarkan saja. Ternyata wanita ini mengenal saya lalu mengirimkan message ke inbox di facebook saya, dan mengatakan bahwa dia adalah mantan murid saya semasa di SMA dulu. Saya kaget sekali, karena saya benar-benar sudah lupa dengan wajahnya. Namun ketika dia menyebutkan angkatan dan tahun berapa dia sekolah serta menyebutkan beberapa teman sekelasnya, barulah saya mulai bisa mengingatnya. Saya terharu sekali, ketika dia berkata bahwa dia sangat berterima kasih atas didikan dan nasehat yang pernah saya berikan kepadanya sewaktu masih di sekolah dulu. Dia mengatakan bahwa beberapa tahun yang lalu dia sempat mengalami goncangan iman karena kesulitan dan persoalan hidup yang berat, tetapi di tengah-tengah persoalan yang sedang dia hadapi, dia teringat akan nasehat firman Tuhan yang pernah saya sampaikan kepadanya. Kini, dia telah bekerja di satu perusahan dengan gaji yang cukup memuaskan. Saya memang sempat lupa kepadanya, tetapi Tuhan ingat kepadanya. Firman-Nya telah memberi kekuatan kepadanya untuk bangkit dan menang dalam menghadapi persoalannya. Haleluyah!