Ringkasan Khotbah
Khotbah Paskah, 14 April 2017
KORBAN PASKAH
Oleh: Pdt. Haniel vander KrogtYesus yang diberikan oleh Allah, sebagai korban yang memuaskan Allah adalah satu korban yang sejak dari masa lalu yang diharapkan / dirindukan. Ibrani mengatakan darah dari lembu jantan tidak dapat menghapus dosa, sementara korban itu sudah ratusan tahun dilakukan oleh bangsa Israel. Sejak manusia jatuh dalam dosa, Allah telah melakukan perencanaan, membuat sebuah hitungan-hitungan waktu untuk dapat menebus manusia dan mengembalikan manusia kepada keadaan semula.
Khotbah Minggu, 9 April 2017
Paskah
Ayat Pokok: Mazmur 114; Keluaran 12, 15; Imamat 23:4-11
Oleh: Pdt. A.H. Mandey
Kasih Tuhan lebih dari segala-galanya. Israel keluar dari Mesir pada waktu hari Paskah. Paskah berbicara tentang kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus. Dalam Imamat 23 dikatakan bahwa kepada Israel telah diberikan hari raya pertama yaitu Paskah.
TUHAN berfirman kepada Musa: "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Hari-hari raya yang ditetapkan TUHAN yang harus kamu maklumkan sebagai waktu pertemuan kudus, waktu perayaan yang Kutetapkan, adalah yang berikut. Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah ada sabat, hari perhentian penuh, yakni hari pertemuan kudus; janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah sabat bagi TUHAN di segala tempat kediamanmu. Inilah hari-hari raya yang ditetapkan TUHAN, hari-hari pertemuan kudus, yang harus kamu maklumkan masing-masing pada waktunya yang tetap. Dalam bulan yang pertama, pada tanggal empat belas bulan itu, pada waktu senja, ada Paskah bagi TUHAN. Imamat 23:1-5.
Khotbah Minggu, 2 April 2017
TUHAN MENGUJI, IBLIS MENGGODA
Ayat Pokok: Yakobus 1:12-13
Oleh: Pdt. Andreas Soares, STh, Kupang, NTT
Jika tujuan menjadi anak Tuhan adalah agar bisa hidup senang tanpa hambatan, saudara salah besar! Kehidupan orang percaya TAKKAN lepas dari berbagai ujian dan pencobaan!
“Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia. Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun.”
Khotbah Minggu, 26 Maret 2017
IMANUEL
Ayat Pokok: Matius 1:23
Oleh: Pdt. Dr. MD. Mowendu, Poso, Sulawesi Tengah
Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel -- yang berarti: Allah menyertai kita.
Ketika Yusuf tengah mempertimbangkan niatnya untuk menceraikan Maria secara diam-diam, datanglah melaikat Tuhan kepadanya dalam mimpi, dan menyampaikan kabar kelahiran Seorang Imanuel, yang berarti Allah Menyertai Kita! Haleluya!
Khotbah Minggu, 19 Maret 2017
TIDAK BERBUAH
Ayat Pokok: Matius 21:18-22
Oleh: Pdt. Arnold A. Bolung, Rote, NTT
Pada pagi-pagi hari dalam perjalanan-Nya kembali ke kota, Yesus merasa lapar. Dekat jalan Ia melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi Ia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja. Kata-Nya kepada pohon itu: "Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!" Dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu” – Matius 21:18-19.
Yesus adalah Allah. Namun Ia juga Manusia yang bisa merasa lapar dan dahaga. Ia turun ke dunia untuk mengampuni dan menyelamatkan orang berdosa. Ia mengadakan banyak mujizat: yang sakit disembuhkan, bahkan yang mati dibangkitkan! Namun satu hal yang menarik untuk dicermati. Ketika lapar dan melihat pohon ara yang rimbun namun tidak ada buahnya, Ia mengutuki dan Alkitab mencatat, “seketika itu juga keringlah pohon ara itu.” Mengapa Ia mengutuki pohon itu?
Khotbah Minggu, 12 Maret 2017
HAPLOUS = MURAH HATI
Ayat Pokok: Lukas 11:33-36
Oleh: Pdt. Nathanael Suratman, Sragen
Matamu adalah pelita tubuhmu. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu, tetapi jika matamu jahat, gelaplah tubuhmu. Karena itu perhatikanlah supaya terang yang ada padamu jangan menjadi kegelapan.
Khotbah Minggu, 5 Maret 2017
DITINGGALKAN ALLAH
Ayat Pokok: Mazmur 28; Mazmur 22
Oleh: Pdt. A.H. Mandey
Pernah mengalami saat di mana kita merasa seperti “dibiarkan dan ditinggalkan” Allah? Terpuruk di lembah kelam; taufan dahsyat menerjang, menghantam sendi-sendi kehidupan; musuh mengepung di segala penjuru. Berseru siang malam, namun jawaban dan pertolongan Tuhan tak kunjung tiba.