Renungan Minggu Ini

Petunjuk Penggunaan Renungan

  1. Berdoalah sebelum mulai membaca Firman Tuhan dan persekutuan pribadi dengan Tuhan supaya Roh Kudus menerangi hati dan pikiran kita.
  2. Bacalah ayat-ayat Firman Tuhan yang disarankan sebelum membaca ulasan Firman Tuhan.
  3. Renungkan bacaan dan ulasan Firman Tuhan yang telah dibaca, kemudian segera refleksikan dalam kehidupan pribadi Saudara.
  4. Mintalah pertolongan Roh Kudus supaya memberi kesanggupan kepada Saudara untuk melakukan Firman Tuhan dan keputusan Saudara hari ini.
  5. Berdoalah dan mengucap syukurlah atas berkat dari Renungan Firman Tuhan yang telah Saudara dapatkan.

Semangat Semangat Semangat!

Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah? (Amsal 18:14)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata semangat memiliki beberapa arti, dan salah satu arti yang tepat untuk ayat di atas adalah "nafsu" (kemauan, gairah) untuk bekerja, berjuang, dsb. Semangat ada dalam jiwa manusia, yang dapat berubah-ubah. Semangat dapat mempengaruhi tubuh untuk memiliki kemauan atau gairah untuk berkarya atau mencapai sesuatu yang dikehendaki dan dicita-citakannya, atau bahkan sebaliknya.

Tabur Dan Tuai

Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci. (1 Yohanes 3:3)

Ketika seseorang menabur benih, maka apa yang ditaburkan hari ini akan menentukan jenis buah yang akan dituai esok. Kalau apa yang ditabur dalam daging, seperti kebencian, iri hati, sakit hati dan sebagainya, maka pasti yang akan dituai adalah kebinasaan. Namun begitu juga sebaliknya, jika yang ditabur dalam Roh, seperti kasih, sukacita, murah hati, sabar dan sebagainya maka yang akan dituai adalah kehidupan kekal, seperti firman Tuhan tertulis dalam Galatia 6:7,10; Mazmur 126:5,6).

Kasih Bapa

Liihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia. (1 Yohanes 3:1)

Rasul Yohanes dalam 1 Yohanes 3:1 meminta kita supaya melihat betapa besarnya kasih Bapa kepada kita. Karena kasih-Nya maka kita disebut anak-anak Allah. Dan kita memang anak-anak Allah. Di sinilah kita pun perlu belajar tentang cinta Allah, cinta-Nya yang tak terukur dan kualitas-Nya berbeda dengan cinta manusia.

Menjaga Nama Baik

Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan emas. (Amsal 22:1)

Saat seorang pejabat negara ditanya apa alasannya sehingga begitu berani memiliki sikap berbeda walau risikonya berat, baik untuk karirnya maupun keluarga, ia memberi jawaban demikian. “Saya tidak ingin seumur hidup dikenang orang karena perbuatan negatif. Dalam agama saya Yesus mengajarkan harus berani benar memilih kebenaran.”

Jangan Galau

Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku. (Mazmur 62:2)

Ada kalanya ketika berkendara, kita merasa tidak tenang atau kepikiran ketika indikator bahan bakar sudah mendekati kosong. Selama dalam perjalanan, pastilah teringat-ingat harus mampir ke stasiun pengisian bahan bakar. Hal sebaliknya terjadi setelah tangki bahan bakar terisi penuh, mau jalan kemanapun rasanya tidak ada beban pikiran lagi.

Asal Kujamah Saja

Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." (Markus 5:28)

Hidup ini tidak luput dari masalah. Ada ayat yang mengatakan, “Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.” (Amsal 14:12). Alkitab mencatat banyak peristiwa yang menggambarkan hal ini dengan jelas. Salah satunya adalah apa yang dialami oleh Daud.

Untuk yang Sakit

Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah. (Yesaya 40:31)

Sama sekali tidak ada keraguan bahwa bilur-bilur Yesus sanggup menyembuhkan dengan sempurna. Tetapi adakalanya sebagai hamba Tuhan kita mengerti, Tuhan hendak menjemput seseorang melalui penyakit. Saat di mana seseorang disengsarakan oleh penyakit hingga waktu ia dipanggil pulang adalah saat-saat krusial. Betapapun hebatnya iman seseorang, saya mendapati penyakit kritis dapat menggoncangkan iman mereka. Sedih dan sungguh memilukan bila kita mendapati seseorang mengutuki Tuhan karena penyakit yang dideritanya kemudian pergi dalam kemarahannya. Kita semua tahu ke mana ia akan berlabuh. Ingat baik, bukan langkah pertama yang menentukan tetapi langkah terakhir.

Multimedia

Jadwal Ibadah Minggu

Kebaktian Umum

05.30 WIB Umum I
08.15 WIB Umum II
11.15 WIB Umum III
17.00 WIB Umum IV

Sekolah Minggu
07.30 WIB Sekolah Minggu (besar)
09.00 WIB Sekolah Minggu (kecil)
17.30 WIB Sekolah Minggu (kecil)