Khotbah Minggu, 11 Desember 2016
BERJALAN DI ATAS BADAI
Ayat Pokok: Matius 14:22-33
Oleh: Ev. Yermia M. Kristanto
Badai menakutkan banyak orang. Kehadirannya membawa kehancuran dahsyat; memorak-porandakan apapun yang dihampirinya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “Badai” berarti “angin kencang yang menyertai cuaca buruk (yang datang dengan tiba-tiba) berkecepatan sekitar 64—72 knot; topan.”
Kuat di dalam Tuhan
”... hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya” (Efesus 6:10)
Di jaman yang serba sulit ini Tuhan sedang membentuk anak-anak-Nya untuk menjadi umat yang tangguh, yang akan dipakai Tuhan untuk memenangkan banyak jiwa buat Tuhan. Namun sebelum dipakai menjadi alat Tuhan yang kokoh, Tuhan lebih dahulu memproses dan menempa anak-anak-Nya agar menjadi alat Tuhan yang siap dan layak dipakai-Nya.
Khotbah Minggu, 4 Desember 2016
“TUHAN, PERISAIKU”
Ayat Pokok: Mazmur 28:1-9
Oleh: Pdt. A.H. Mandey
Bagi bangsa Yahudi, Daud adalah seorang yang sangat istimewa. Ia hidup kira-kira 1000 tahun sebelum Yesus lahir. Dalam khotbah pertamanya setelah dipenuhkan dengan Roh Kudus, Petrus mengaitkan Daud dengan Yesus yang baru saja diserahkan untuk disalibkan. Petrus menyebut Daud sebagai “bapa bangsa (Israel)”! Dari benihnyalah, lahir Yesus – yang oleh Allah dijadikan Tuhan dan Kristus! – Kisah Para Rasul 2:29-38!
Mazmur 28 ditulis oleh raja Daud - terbagi dalam dua bagian:
- Ayat 1-5 - memuat kerisauan hati Daud menyaksikan kejahatan orang fasik; kegundahannya saat Tuhan seolah membisu terhadap seruan doanya;
- Ayat 6-8 – berisi ucapan syukur dan penegasan iman: “TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku;... TUHAN adalah kekuatan umat-Nya dan benteng keselamatan bagi orang yang diurapi-Nya!”
Makanan Natal Khas Indonesia
Kue jahe, kastengel, hingga ayam kalkun menjadi hidangan-hidangan yang identik dengan perayaan Natal. Di setiap pesta, tak jarang Anda akan menemui jenis-jenis makanan tersebut. Makanan asal luar negeri ini bahkan tak sulit ditemukan pada jamuan makan di berbagai kota di Nusantara. Sampai pada akhirnya, hidangan khas dari Nusantara menjadi tidak terlalu mononjol.