“Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.” (Markus 16:15-16)
Tidak semua orang dipanggil Tuhan untuk menjadi hamba Tuhan sepenuh waktu atau pendeta, tetapi setiap orang percaya diperintahkan oleh Tuhan untuk memberitakan Injil. Sebelum kita berpikir ini tugas yang berat, mari kita lihat terlebih dahulu, apakah berita Injil itu? Berita Injil adalah tentang kabar keselamatan di dalam Tuhan Yesus.
Kita pasti sepakat bila khotbah merupakan cara memberitakan Injil. Dewasa ini khotbah telah disampaikan dengan banyak bentuk selain melalui mimbar gereja. Misalnya melalui televisi, radio, majalah, bahkan melalui media sosial baik dalam bentuk tulisan, video ataupun audio. Grup-grup whatsapp kita pasti berseliweran postingan berita tentang Yesus. Membantu untuk meneruskan pesan-pesan keselamatan yang kita terima kepada orang lain, menurut saya adalah juga bagian dari memberitakan Injil. Sukar? Tidak juga. Hanya butuh tiga sentuhan saja, kita sudah dapat meneruskannya kepada orang lain. Tidak dibutuhkan kemampuan berkhotbah untuk dapat pula ‘berkhotbah’ pada orang lain, bukan?
Bersaksi juga merupakan cara memberitakan Injil. Ada yang rajin bersaksi tentang pengalaman hidupnya bersama Tuhan kepada orang lain. Tentang kesembuhan dari Tuhan, diluputkan dari bahaya, berkat yang mencukupi kekurangan, dlsb. Sayangnya, meskipun juga punya pengalaman indah bersama Tuhan, ada beberapa di antara kita yang sulit merangkai kata untuk bersaksi kepada orang lain. Lalu bagaimana supaya mereka tetap dapat bersaksi? Lewat hidup mereka. Keramahan, kelemahlembutan, kebaikan, kesetiaan dalam rumah tangga, dan kasih yang senantiasa tercermin dari tutur kata dan perbuatan kita, dapat membuat orang lain tertarik untuk mengenal Tuhan Yesus. Ini juga merupakan bentuk kesaksian yang efektif.
Beberapa saudara Kristen yang diberkati melimpah, memilih cara memberitakan Injil dengan mendonasikan rupiah mereka untuk menopang gereja dan misi. Jadi sebenarnya, terlalu banyak cara untuk kita bisa terlibat dalam menjalankan perintah Tuhan untuk memberitakan Injil. Pilihlah yang kita mampu, kemudian lakukanlah! (tw)
DOA : “Tuhan Yesus, jamahlah lidah mulutku agar aku dapat bersaksi tentang kebaikan-Mu kepada orang lain. Aku rindu membawa jiwa yang terhilang datang kepada-Mu. Amin.”