Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. (Mat 7:12)
Ketika mengendarai mobil di jalan raya, seorang rekan pernah melakukan ini: mengumpat pengendara motor. Memang benar, banyak pengendara motor seringkali ugal-ugalan, mengambil jalur seenaknya bahkan melawan arah arus lalu lintas tanpa peduli menimbulkan kemacetan. Sayangnya bila kemudian rekan saya itu yang mengendarai motor, ia pun kadang tanpa sadar tergoda melakukan yang sama, mengambil jalur seenaknya atau juga melawan arus lalu lintas menghindari macet tanpa peduli kepada pengendara mobil
yang mungkin juga sedang mengumpatnya. Ironis, bukan?!
Kebanyakan manusia memang senang menuntut orang lain berbuat sesuatu untuk mereka, tetapi seringkali lupa melakukan juga apa yang mereka tuntut orang lain perbuat kepadanya. Mereka mengabaikan kesetaraan kepentingan orang lain dengan kepentingan mereka. Yang terpenting adalah aku, orang lain belakangan.
Dosa telah menjadikan manusia lebih mementingkan diri sendiri dari pada orang lain. Perhatikan kisah kejatuhan manusia dalam dosa. Adam mementingkan keselamatan diri sendiri dengan mempersalahkan Hawa yang telah memberikan buah dari pohon terlarang itu. Hawa sendiri juga mempersalahkan ular. Tidak ada yang mau mengakui telah melakukan dosa karena kesalahan diri sendiri. Dan kemudian karakter Adam dan Hawa ini diteruskan oleh keturunan mereka hingga sekarang.
Tuhan Yesus mematahkan belenggu ego manusia yang mementingkan diri sendiri dengan mengajarkan hukum kasih, Matius 22:37-39. Tetapi manusia baru dapat mengamalkan kasih bila dosa mereka telah dibereskan di hadapan Tuhan dan telah dijadikan ciptaan baru oleh Tuhan. Jadi jangan pernah berharap orang berdosa melakukan hal yang baik buat kita. Karakter mereka cenderung egois. Berbuat baiklah terlebih dahulu kepada mereka sebagai teladan kasih. Kelak perbuatan kasih kita akan membawa mereka kepada Kristus. Ketika mereka telah diubahkan Kristus mereka pasti akan juga berbuat baik kepada kita dan orang lain. Sebab itu jadilah teladan dalam berbuat baik kepada dunia. (tw)
DOA: “Tuhan Yesus, terima kasih telah memberiku motivasi untuk lebih lagi berbuat baik kepada dunia sebagai praktek kasihku kepada sesama. Amin.”
