Memilik Hati Yesus

“…, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: “Ibu inilah anakmu!” Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: “Inilah ibumu!” (Yohanes 19:26-27a)

Penderitaan adalah sebuah pengalaman yang tidak diinginkan oleh siapapun. Sejak Adam dan Hawa melakukan pelanggaran, manusia mulai berkenalan dengan penderitaan bahkan ia menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Tua muda, miskin kaya, pria wanita – semua orang yang hidup di dunia pasti pernah mengalami penderitaan.

Tetapi dalam kasihNya, TUHAN memakai penderitaan sebagai “mata pahat” untuk membentuk kehidupan orang percaya menjadi lebih indah. Karakter diperindah dalam penderitaan, iman dimurnikan dalam penderitaan, kekuatan dihasilkan saat kita berhasil keluar dari penderitaan.

Tetapi tidak semua penderitaan menghasilkan hal yang baik. Itu tergantung bagaimana kita memberi respons saat menghadapi penderitaan. Banyak kali ketika kita menderita, kita hanya memikirkan diri sendiri. Kita menangis, mengasihani diri atau mempersalahkan keadaan dan orang lain. Kita harus belajar dari Yesus, bagaimana Yesus meresponi keadaan yang membuatNya hancur karena penderitaan yang tak tertanggungkan.

“…, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: “Ibu inilah anakmu!” Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: “Inilah ibumu!” (Yohanes 19:26-27a). Saat dalam penderitaan dan sengsara, Yesus tidak menangisi diriNya sendiri. IA tidak terfokus dengan masalahNya sendiri, Yesus justru memperhatikan kepentingan orang lain. Di sela-sela kesakitan yang menderaNya, Yesus memberi pesan kepada Yohanes untuk menjaga dan merawat Maria, ibu Yesus.

Selidikilah diri kita masing-masing; kira-kira ucapan apakah yang keluar dari mulut kita saat kita sedang dalam penderitaan? Kata-kata hujat seperti penjahat yang ada di sebelah Yesus? Penderitaan membuat dia semakin mendendam & terbakar oleh ketidakpuasan. Ataukah seperti Tuhan Yesus, karena kasihNya yang amat besar kepada jiwa-jiwa membuat penderitaan yang IA alami tidak terasa berat dibanding penderitaan orang lain? Penderitaan yang berat yang tidak seharusnya IA alami, tidak memahitkan hatiNya, tidak mematahkan semangatNya untuk menggenapi misi ALLAH menyelamatkan manuisa. Dalam penderitaan, kasihNya berisinar terang. Respons kita terhadap penderitaan yang kita alami menunjukkan siapa diri kita. Milikilah hati seperti hati YESUS.

Doa : Bapa, berilah kepadaku hati yang tidak mementingkan diri sendiri untuk melihat dan merawat orang lain yang menderita. Amin.

Must Read