Domba Kesayangan

Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara. Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya. (Ulangan 32:10)

When peace like a river, attendeth my way,
When sorrows like sea billows roll
Whatever my lot, Thou hast taught me to say
It is well, it is well with my soul.
It is well, with my soul. It is well, it is well with my soul.

Horatio G. Spafford menciptakan lagu terkenal di atas ketika ia dan isterinya, Anna kehilangan kelima putra dan putri mereka. Putra semata wayang mereka meninggal dunia akibat serangan demam yang tak teratasi di tahun 1870. Tiga tahun kemudian, keempat putri mereka menyusul adik bungsunya pada kecelakaan tenggelamnya kapal yang mereka tumpangi bersama ibunya. Sayang, hanya sang ibulah yang ditemukan terapung-apung di tengah lautan lepas dalam keadaan masih bernyawa oleh tim penyelamat saat itu. Waktu Horatio mendapat kesempatan untuk berlayar tepat di atas tempat tenggelamnya kapal tersebut, ia tidak berpikir bahwa keempat putri mereka ada jauh di bawah sana. Horatio menuliskan syair lagu di atas dan berkata, “Kami melewati tempat di mana kapal itu tenggelam di tengah laut sedalam tiga mil. Tapi saya tidak berpikir orang-orang terkasih kami ada di sana. Mereka telah terbungkus dengan aman bagai domba kesayangan.”

Kehidupan terkadang membawa kita pada kejutan demi kejutan yang tak pernah terlintas sedikit pun di benak kita. Sulit sekali untuk memahami keadaan yang selalu melahirkan kalimat, “Mengapa?” dalam pemikiran manusiawi kita. Mungkin Anda sedang mengalami kenyataan pahit dalam hidup ini. Jangankan untuk memahami realita, untuk merespons pun mungkin sulit. Itulah sebabnya beberapa orang mulai menjadi hilang ingatan, karena tak mampu berespons selain bengong dan bengong. Tetapi ingatlah, Saudara, Tuhan tak pernah kehilangan cara untuk menemukan kita. Entahkah kita berada di tengah padang gurun tandus yang terasa membakar habis seluruh harapan kita, atau di tengah hutan belantara persoalan yang seolah mengepung kita dari segala arah. Tuhan selalu bisa melihat kita, untuk tanpa kita sadari memagari dan mengawasi kita dengan kasih-Nya, serta menjagai kita bagai biji mata-Nya. Anda dan saya adalah domba-domba kesayangan-Nya. (em) 

DOA: “Terima kasih karena telah menjadikanku domba kesayangan-Mu, ya Bapa. Bangkitkan semangat hidupku dengan firman-Mu hari ini, ingatkan dan tuliskanlah dalam hatiku, ya Roh Kudus. Amin.”

Must Read