Buah Busuk

Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. (1 Korintus 15:33)

Pernahkah saudara menyimpan buah-buahan seperti duku, salak, dan lain-lain. Jika pernah, pasti saudara mengerti kalau ada satu saja buah yang busuk disimpan bersama yang lain dalam satu tempat, maka sebentar saja semuanya ikut menjadi busuk.

Supaya buah-buahan yang disimpan lebih awet kesegarannya, harus dilakukan langkah memilih buah yang busuk dan kondisinya tidak baik lalu memisahkannya atau membuangnya. Dengan langkah ini buah-buah yang disimpan akan lebih lama bertahan dan tidak cepat busuk.

Rasul Paulus menasihatkan esensi yang sama dalam hal pergaulan. Dalam ayat emas hari dikatakan bahwa pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. Sama seperti buah yang busuk, pergaulan atau gaya hidup yang tidak baik juga cepat sekali menular pada orang lain.

Lebih khusus Rasul Paulus menekankan adanya pandangan-pandangan atau kepercayaan yang mempertanyakan akan kebangkitan Tuhan Yesus. Jika selama ini umat Kristiani percaya akan kebangkitan Yesus, adanya pandangan itu akan memengaruhi dan bahkan bisa merusak iman orang-orang percaya.

Karena itulah Rasul Paulus mengingatkan supaya umat percaya berhati-hati dan tidak mudah dipengaruhi oleh pandangan-pandangan yang melenceng dari firman Tuhan, serta mendorong umat percaya untuk berdiri teguh, tidak goyah, dan giat dalam dalam pekerjaan Tuhan. Karena persekutuan dengan Tuhan tidaklah sia-sia.

Berhati-hatilah bergaul, jangan sampai kebiasaan yang baik dan iman yang teguh dirusakkan oleh pergaulan yang buruk dan kepercayaan yang tidak sesuai firman Tuhan. (ba)

DOA: “Tuhan, tolong aku berhati-hati dalam bergaul supaya imanku kepada-Mu tidak goyah tetapi makin hari makin bertambah kuat. Amin.”

Must Read