Kesatuan Keluarga

Aku akan memberi mereka satu hati dan satu tingkah langkah, sehingga mereka takut kepada-Ku sepanjang masa untuk kebaikan mereka dan anak-anak mereka yang datang kemudian. (Yeremia 32: 39)

Keadaan bangsa Yehuda pada waktu janji Tuhan diberikan sebagaimana tertulis dalam ayat di atas adalah sangat menakutkan dan menyedihkan. Dalam ayat-ayat sebelumnya diceritakan sudah diberikan nubuatan bahwa mereka akan diserang oleh bangsa Babil dan ditawan ke Babilonia. Namun sebelum hal itu terjadi, Allah telah memberikan janji-Nya bahwa Dia tidak akan meninggalkan atau melupakan mereka. Allah memiliki rencana yang indah bagi bangsa Yehuda itu, supaya mereka dengan satu hati dan satu langkah senantiasa takut kepada-Nya.

Di sini kita melihat adanya rencana kesatuan yang Allah hendak kerjakan dalam kehidupan umat pilihan-Nya. Kesatuan keluarga anak-anak Tuhan adalah sebuah hal yang sangat baik dan indah di mata Tuhan. Kesatuan yang utuh bukan saja mendatangkan berkat bagi sebuah keluarga (Mazmur 133) tetapi juga membawa mereka untuk senantiasa tunduk dan menghormati Tuhan dalam hidup mereka. Sungguh alangkah baiknya dan alangkah indahnya bila saudara-bersaudara hidup dalam kesatuan, kerukunan dan takut akan Tuhan.

Kebahagiaan sebuah keluarga tidak ditentukan oleh banyaknya kekayaan duniawi, keberhasilan dalam bidang pendidikan dan tingginya jabatan yang telah diraih oleh setiap anggota keluarga tersebut, walaupun itu adalah hal yang baik. Kebahagiaan ditentukan oleh adanya kesatuan keluarga itu di hadapan Tuhan.

Jika hal lainnya yang menjadi ukuran kebahagiaan, maka setiap anggota keluarga akan berusaha untuk mencapai prestasi, jabatan, pangkat, atau kekayaan dengan segala macam cara agar mereka tidak merasa malu dan terkalahkan. Hal itu mungkin akan ditempuhnya dengan segala macam cara, baik yang legal maupun illegal, dengan melakukannya secara benar maupun tidak benar asal tujuan mereka tercapai.

Mari tinjau kembali apakah kita telah mengutamakan kesatuan keluarga kita atau memilih hal lainnya. Semoga kita tidak salah pilih dalam menetapkan prioritas keluarga kita masing-masing. (phm)

Doa: Pimpinlah keluargaku ya Roh Kudus, agar kami tetap tinggal dalam keutuhan dan persatuan. Amin.

Must Read