Hidup Harmonis

Karena tak ada seorang padaku, yang sehati dan sepikir dengan dia dan yang begitu bersungguh-sungguh memperhatikan kepentinganmu; sebab semuanya mencari kepentingannya sendiri, … (Fil 2:20-21)

Kata ‘sehati sepikir’ dalam salinan BIS digunakan kata ‘rukun’; ‘harmony'(bahasa Inggris) yang berasal dari kata dasar ‘phroneo’ (bahasa Yunani) yang artinya sehati sepikir, rukun, menaruh pikiran dan perasaan yang sama satu dengan lainnya. Kerukunan sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat termasuk juga dalam berkeluarga dan berjemaat. Di mana tidak ada kerukunan, maka tidak akan ada kesatuan dan kedamaian, melainkan adanya perpecahan, perpisahan, perseteruan dan yang sejenis itu.

Rasul Paulus dalam salam penutup suratnya kepada jemaat di Korintus mengatakan, “Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah, usahakanlah dirimu supaya sempurna. Terimalah segala nasihatku! Sehati sepikirlah kamu, dan hiduplah dalam damai sejahtera; maka Allah, sumber kasih dan damai sejahtera akan menyertai kamu!” (2 Korintus 13:11). Ia menghendaki agar jemaat di Korintus sehati sepikir dalam mengikut Tuhan dan melayani Tuhan, agar tercipta kerukunan yang dapat memberikan damai sejahtera dalam hidup mereka, bukannya kekacauan dan perselisihan. (bandingkan dengan Yakobus 3:16).

Sejarah gereja membuktikan bahwa banyak perpecahan dalam gereja karena tidak adanya kerukunan atau keadaan yang harmonis di antara para pemimpin gereja satu dengan lainnya. Masing-masing mempertahankan egonya atau pendapatnya yang paling benar, dan tidak mau mengalah satu dengan yang lainnya. Sangat disayangkan bila hal itu juga terjadi dalam gereja sekarang ini. Demikian juga dalam kehidupan berkeluarga, suami istri harus hidup rukun, sehati sepikir dalam memecahkan masalah yang ada dalam keluarga, baik menyangkut masalah anak-anak, orangtua atau saudara mereka.

Tidak dapat dipungkiri, untuk sehati sepikir perlu adanya pengorbanan kepentingan, kerendahan hati dan roh yang lemah lembut untuk dapat mengalah, saling menerima, mengutamakan kepentingan Tuhan dan gereja-Nya. Sifat sehati sepikir terdapat dalam diri Timotius, anak rohani dari rasul Paulus. Apakah sifat itu juga ada dalam diri Anda? (phm)

DOA : “Kami mau hidup harmonis dalam relasi kami satu dengan yang lainnya. Tolong kami Tuhan untuk hidup rukun, sehati sepikir agar nama-Mu dipermuliakan. Amin.”

Renungan Harian Suluh Iman terbit edisi cetak untuk dwi bulan. Bila ingin mendapatkan edisi cetak silahkan hubungi 021 – 634 7525 (jam kantor) atau email suluh_iman@ekklevision.org.

Must Read