HomeInfo RohaniRenungan Suluh ImanKudusnya Persembahan bagi Allah

Kudusnya Persembahan bagi Allah

Janganlah kau bawa upah sundal atau uang semburit ke dalam rumah TUHAN, Allahmu, untuk menepati salah satu nazar, sebab keduanya itu adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu.” (Ul 23:18)

Kita tahu bahwa bangsa Israel dipimpin oleh Tuhan keluar dari tanah Mesir, namun mereka suka beribadah kepada ilah-ilah bangsa lain yang mereka temui dalam perjalanan di padang gurun; berada dalam kuil-kuil pemujaan, dan mereka melakukan persundalan yang dianggap sebagai perbuatan bakti kepada para ilah itu. Dalam kuil pemujaan itu terjadi persundalan bakti yang dilakukan oleh para pelacur atau pesundal perempuan maupun pelacur laki-laki yang melakukan dosa seksual dengan sesama jenis. Mereka memberikan sebagian dari upah persundalan yang diterimanya sebagai nazar atau janji kepada Allah. Namun Allah mengingatkan mereka bahwa hal itu adalah kekejian, dan persembahan yang demikian tidak berkenan kepada Allah.

Gereja di jaman sekarang banyak yang menutup mata terhadap persembahan dari upah pekerjaan yang tidak benar, yang dipersembahkan atau dibawa ke gereja untuk Tuhan. Misalnya dari hasil curian, korupsi atau yang serupa seperti yang dilakukan oleh bangsa Israel dulu. Barangkali yang menjadi kesulitan adalah untuk memeriksa apakah persembahan yang dibawa ke dalam rumah Tuhan adalah persembahan dari pekerjaan yang benar atau tidak. Kalau meminjam terminologi lainnya, apakah persembahan itu halal atau haram? Tidak ada yang tahu, selain si pelaku sendiri dan Tuhan yang Mahatahu dengan perbuatannya itu. Tuhan menyelidiki sampai ke dasar hati apa yang kita buat.

Dari firman yang Tuhan sampaikan kepada bangsa Israel, kiranya menjadi perhatian bagi kita, bahwa Tuhan melihat kepada kekudusan di balik setiap persembahan yang kita berikan kepada-Nya. Ia tidak melihat pada jumlah besar atau kecilnya persembahan kita. Tuhan menghendaki setiap persembahan yang kita berikan dari upah kita adalah karena kita mengasihi Dia, yang dipersembahkan dalam kekudusan dan kebenaran seturut dengan firman-Nya. Mari periksa kembali setiap persembahan dari penghasilan yang kita terima, apakah kudus dan berkenan kepada Tuhan. Jangan sampai kita bersalah dengan memberikan persembahan yang najis di hadapan-Nya. (phm)

DOA: “Ampuniku Tuhan kalau aku salah memberikan persembahan dari upah yang kuterima. Ajarku mempersembahkan yang benar, kudus, berkenan kepada-Mu. Amin.”

Previous article
Next article

Must Read