Kasih yang Terutama

Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih. (1 Kor 13:13)

Ada tiga hal utama dalam Kekristenan: iman, pengharapan dan kasih. Ketiga hal ini adalah esensi atau intisari dalam membangun dasar kekristenan yang kuat. Iman di sini adalah praktek hidup percaya kita kepada janji-janji Allah melalui perbuatan-perbuatan iman yang berdasarkan Firman dan memuliakan Allah. Sedangkan pengharapan maksudnya adalah dalam menghadapi tantangan hidup setiap hari, kita tetap sabar dan tekun berharap dalam iman kepada janji-janji Allah yang pasti digenapi. Kita menyadari tantangan bisa membuat iman kita mundur, tapi pengharapan akan membuat kita kuat dan teguh beriman apapun tantangannya.

Namun dibandingkan iman dan pengharapan yang paling besar adalah kasih. Kata ‘kasih’ dalam nats kita berasal dari kata Yunani ‘agape’. ‘Agape’ sesuai konteks 1 Korintus 13 bermakna belas kasihan, kasih sayang, atau simpati. Landasan dari kasih agape ini adalah ketulusan dan kejujuran. Kasih agape ini diberikan kepada orang lain saat mengalami kesusahan atau di saat mereka membutuhkannya. Kasih agape ini disebut lebih besar dari iman dan pengharapan karena kasih agape ini adalah hukum kedua yang kedudukannya sama dengan hukum yang terutama dan pertama. Hukum yang terutama dan pertama adalah kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati, jiwa dan akal budi kita. Sementara hukum yang kedua adalah kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri (Matius 22:37-39).

Kita memang harus mengasihi Allah, karena Allah telah terlebih dahulu mengasihi kita. Belas kasihan Allah membuat kita lepas dari segala tuntutan dosa. Tetapi kita tidak boleh mengabaikan kasih kepada sesama (1 Yohanes 4:19-21). Kita adalah pendusta jika kita mengatakan mengasihi Allah tetapi membenci sesama manusia. Dan kita bisa mengasihi sesama bukan karena kekuatan sendiri, tapi karena kuasa Roh Kudus yang tinggal dalam kita. Apapun pencapaian kita, kehebatan kita, karunia Roh yang kita miliki, bahkan bila bahasa malaikat kita tahu, tanpa kasih semua tak berarti. Karena itu, marilah kita jaga hati supaya kita bisa mengasihi Tuhan dan sesama manusia. Zaman bisa semakin sukar, tapi kasih tidak bisa pudar. Apapun keadaan kita, tetaplah setia mengasihi. (gel)

DOA: “Tuhan Yesus, aku mau mengasihi-Mu dengan segenap hatiku, tetapi juga aku mau berusaha mengasihi sesamaku. Amin.”

Must Read