HomeInfo RohaniRenungan Suluh ImanTuhan Bersemayam di atas Puji-pujian

Tuhan Bersemayam di atas Puji-pujian

Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel. (Maz 22:4)

Tuhan adalah Allah kita yang bersemayam di atas puji-pujian. Kata “bersemayam” di dalam bahasa aslinya adalah kata kerja. Ini menjelaskan bahwa ketika puji-pujian dinaikkan, puji-pujian bagaikan sedang membangun sebuah takhta agar Tuhan berkenan bersemayam di atasnya. Jadi perhatikan dengan baik bagaimana kita menaikkan pujian kita. Bukan pada alunan musik indah dan suara merdu, maka “takhta” itu layak menjadi tempat persemayaman Tuhan. Tuhan melihat hati, Dia tahu isi hati kita ketika kita memuji-Nya.

Kata “bersemayam” biasa digunakan juga untuk menggambarkan seorang raja yang duduk di atas takhta kerajaannya. Takhta adalah tempat seorang raja menjalankan fungsi pemerintahannya, seperti: bertitah atau memberikan sebuah perintah yang harus dipatuhi. Hal ini membuat kita mengerti mengapa pujian yang dinaikkan kepada Tuhan tidak hanya menyenangkan hati Allah tetapi Ia juga kemudian melakukan sesuatu untuk menolong umat-Nya.

Paulus dan Silas atas tuduhan palsu dipenjarakan di Filipi. Dalam keadaan terbelenggu, pada tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dengan bersuara sehingga orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka. Tiba-tiba sebuah gempa bumi terjadi. Gempa bumi tersebut membuat pintu-pintu penjara terbuka dan melepaskan belenggu pada Paulus dan Silas. Ada relasi yang jelas serta kuat antara puji-pujian dan mujizat pertolongan Allah.

Kalau kita pernah menyakiti hati Tuhan dengan menaikkan puji-pujian yang asal-asalan, atau bahkan kita pernah memelesetkan kata-kata lagu pujian di dalam sebuah ibadah, hari ini adalah kesempatan yang tepat untuk kita memperbaiki diri dalam memuji Tuhan. Jika puji-pujian kita baik, Allah pasti berkenan hadir. Kehadiran Allah itu nyata. Hadirat-Nya menyejukkan hati dan mendatangkan damai sejahtera. Bahkan Allah yang hadir itu dapat melihat kebutuhan kita yang tak terucapkan. Sama seperti yang Ia lakukan kepada Paulus dan Silas, Ia pun tahu melakukan yang tepat untuk menolong kita. Haleluya! (tw)

DOA: “Tuhan Yesus, kiranya Engkau berkenan bersemayam di atas puji-pujian yang kunaikkan. Aku sungguh ingin merasakan indahnya hadirat-Mu. Amin.”

Previous article
Next article

Must Read