Prasangka Buruk

Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. (2 Tim 1:7)

Pasti dia, tidak salah lagi pasti dia yang telah memfitnahku hingga bos marah besar hari ini. Kalau saja dia bisa jaga rahasia, begini saya pasti duduk di posisi itu. Kakak sih bawel banget, pake ngelapor-ngelapor papa. Abis deh aku. Saya tidak melakukan apa-apa, kenapa semua keluarga memandang curiga kepadaku. Ini kayaknya dia deh. Serangkaian kalimat-kalimat penuh prasangka seperti itu sering kita jumpai di keseharian kita. Berbekal fakta mentah, orang merangkai cerita di pikiran dan menjadikan orang lain tersangkanya. Fatalnya mereka tidak mengujinya terlebih dahulu, malahan mencoba meyakinkan orang akan keyakinan tak berdasar tersebut.

Pikiran manusia adalah ladang tempat prasangka buruk bertumbuh. Apalagi bila iblis turut bekerja dengan memberi pupuk berupa sentimen. Membiarkan prasangka buruk bertumbuh subur kelak akan menjadikan orang lain sakit hati dan membenci. Sungguh tidak nyaman hidup di tengah-tengah kebencian orang. Apalagi bila itu akibat sebuah kesalahan: prasangka buruk. Bila pikiran ini hendak terbebas dari prasangka buruk, maka ketahuilah Allah memberikan kepada kita pikiran jernih. Kata ‘ketertiban’ dalam nats hari ini oleh KJV ditulis ‘soundmind’ yang dapat pula diartikan pikiran jernih. Sumber pikiran jernih adalah Allah. Allah menganugerahkan pikiran jernih kepada kita lewat persekutuan dengan Firman-Nya dan Roh Kudus-Nya yang ada dalam kita.

Karena itu, izinkanlah akal budi kita diperbaharui oleh firman Allah senantiasa. Dari Firman misalnya, kita mengerti: “Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.” (Efesus 4:32) Nasihat ini bila kita praktekkan akan menghindarkan kita dari prasangka buruk. Sebab ketulusan melakukan perbuatan ramah, penuh kasih mesra dan mengampuni orang, tidak mungkin datang dari prasangka buruk. Justru bila ada prasangka buruk kita harus menyingkirkannya agar dapat berbuat ramah dan mengampuni orang. Oleh tuntunan Roh Kudus, kita juga memiliki kepekaan untuk menolak segala sentimen negatif yang iblis coba taburkan dalam benak kita tentang orang lain. Allah itu baik. Dia berikan firman-Nya dan Roh Kudus-Nya agar kita terhindar dari prasangka buruk. (tw)

DOA: “Tuhan terangi hati dan pikiranku dengan Firman dan Roh Kudus-Mu, agar aku tidak lagi memberi tempat kepada prasangka buruk dalam hidupku. Amin.”

Must Read