Benih-benih Dan Buah

Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. (Galatia 6:7)

Suatu fable (dongeng perumpamaan) tentang seorang laki-laki yang tengah melihat-lihat di sana-sini dalam sebuah store, membuat penemuan yang mengejutkan bahwa Allah sedang berdiri di belakang sebuah counter penjualan. Begitulah laki-laki ini berjalan menghampiri dan bertanya, “Apa yang Engkau jual?” Allah balas bertanya, “Apa yang hatimu inginkan?” Laki-laki itu berkata, “Aku ingin kebahagiaan, damai sejahtera dalam pikiran, dan kebebasan dari rasa takut … untukku dan seluruh dunia.” Allah tersenyum dan menyahut, “AKU tidak menjual buah di sini. Hanya benih-benih.”

Dalam Galatia 6, Paulus menitikberatkan kepentingan dari menabur benih-benih perilaku atau perangai memberi/dihormati Allah (God-honoring behavior), “karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.” (ayat 7). Apa kaitannya dengan pembentukan karakter kita? Karakter, ialah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti; tabiat; watak. Berkarakter, artinya memiliki kepribadian! Kita tidak mungkin dapat mengharapkan dan mengalami buah dari berkat-berkat Allah, bila kita tidak menyadari dan mengakui keperluan dari melakukan bagian kita.

Apakah Anda letih, bosan dan jemu dengan jalan yang Anda tempuh? Mintalah Allah untuk pertolongan-Nya, dan mulailah menabur benih-benih dari aksi-aksi/tindakan-tindakan yang baru dan responsif hari ini. Pada masanya, Roh Kudus akan memberi penambahan dan peningkatan. Benih-benih yang kita tabur hari ini menentukan jenis buah yang kita akan tuai esok!(nvdk)

Doa: Tuhan Yesus, aku mau setia menabur kebaikan, kesetiaan dan iman. Aku percaya kelak akan menuainya. Amin.  

Must Read