Death Sentenced

Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 37-39; Mazmur 76

Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya. (2 Petrus 3:15)

Kisah pilu berikut ini adalah kejadian luar biasa dan langka. Di mana seseorang yang telah divonis mati, serta upaya hukum aparat untuk mendatangkan kematian tidak bisa terlaksana karena gagal sampai ketiga kalinya. Seorang pria yang bernama Joseph Samuel divonis mati dengan cara digantung setelah dituduh melakukan perampokan rumah seorang wanita kaya dan polisi yang menjaga rumah tersebut ikut terbunuh. Joseph mengakui perampokan tersebut. Namun, ia menyatakan tidak terlibat dalam pembunuhan dimaksud. Joseph merampok bersama gengnya, tapi si kepala geng dilepaskan karena kurangnya bukti.

Pada tahun 1803, Joseph dibawa bersama napi lain ke Parramatta-Australia, di mana sudah ada ratusan orang yang datang melihat eksekusi ini. Setelah berdoa, Joseph naik ke atas gerobak dan di lehernya dikalungkan tali. Setelah siap, gerobak ditarik, bukannya menggantung tubuh Joseph, tali malah putus. Algojo coba lagi, tetapi kali ini tali selip dan kaki Joseph menyentuh tanah. Di tengah kegaduhan penonton, algojo coba lagi untuk ketiga kali. Tali tersebut kembali putus. Kali ini petugas di lokasi mengabarkan gubernur tentang peristiwa ini. Setelah mengetahuinya, gubernur mengubah hukuman Joseph menjadi kurungan seumur hidup. Gubernur dan petugas lain meyakini bahwa kejadian ini merupakan petunjuk dari Tuhan, bahwa tidak seharusnya Joseph mendapat hukuman mati (death sentenced).

Saudaraku, mungkin kita bukan pembunuh atau perampok seperti Joseph, tapi tanpa sadar, kita telah membunuh orang lain dengan membencinya sampai berkalang tanah. Beribadah sebagai kamuflase karena masih terlibat dosa dan pelanggaran lainnya. Yesus sudah mati bagi siapapun kita. Buanglah segala kebencian, kepahitan dan kemunafikan dari hati kita. Hidup adalah momentum untuk berbalik arah menuju jalan keselamatan. Jadikan pencobaan, pergumulan dan mungkin sakit penyakit sebagai didikan Allah. Janganlah melakukan kejahatan seperti pada masa kebodohan kita. Ingatlah, bahwa segala sesuatu ada masanya, karena kita akan menghadap tahta pengadilan Allah untuk mempertanggungjawabkan segalanya saat kita hidup. Tuhan Yesus memberkati. (mg)

DOA : “Tuhan Yesus, aku mau membuang semua kebencian di dalam hati. Ajarilah aku mengampuni dan mengasihi orang. Amin.”

Must Read