Setia Sampai Mati

Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 44-48

Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan. (Wahyu 2:10b)

Kesetiaan seseorang terhadap orang lain seringkali menjadi gambaran atau kisah yang indah apabila didasarkan adanya cinta kasih di antara mereka. Banyak kisah cinta yang ada di antara seorang pria dan wanita, yang karena berbagai sebab menjadi terganggu atau tidak dapat dijalani dengan mulus. Misalnya kisah cinta antara Nashiji dan Nakahara dari Jepang berikut ini.

Nashiji Hisashi dan Nakahara Mai menjalin cinta sejak hampir 10 tahun sebelumnya. Setelah dua tahun berpacaran, mereka pun berencana untuk menikah pada Maret 2007. Sayangnya, tiga bulan sebelum pernikahan, Nakahara menderita sakit. Suatu hari ia mengeluh kesakitan lalu dilarikan ke rumah sakit. Tapi tiga hari setelahnya, kondisi Nakahara malah memburuk. Selama masa koma, sang tunangan Nashiji dengan rutin menengok Nakahara. Setiap hari, ia menyempatkan waktu tiga jam untuk datang ke rumah sakit sebelum pergi bekerja. Bahkan waktu akhir pekannya sering didedikasikan untuk merawat sang kekasih. Setelah delapan tahun penantian, barulah Nashiji benar-benar dapat menikahi tunangannya itu. Mereka pun akhirnya berhasil mengikat janji meski terlambat sangat lama dari pernikahan yang ditentukan pada awalnya, karena mereka akhirnya menikah pada bulan Agustus 2014.

Kesetiaan dalam menantikan apa yang dijanjikan, seringkali dapat menimbulkan kebosanan. Tetapi jika kesetiaan itu didasarkan pada kasih yang tulus, maka penantian yang lama sekalipun akan terasa cepat berlalu. Demikian juga dengan kasih setia Tuhan kepada kita. Kasih setia-Nya tak berkesudahan seperti dikatakan oleh nabi Yeremia dalam kitab Ratapan 3:22-23, “Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!” Kasih setia Allah kepada manusia yang berdosa dinyatakan dalam pengorbanan Yesus di kayu salib. “Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.” (Filipi 2:8). Bagaimana dengan kita? Sepertinya sulit untuk kita bisa setia mengikut Tuhan sampai mati. Walaupun kita tidak setia, tetapi Allah tetap setia untuk mengasihi kita. (phm)

DOA : “Tuhan Yesus, kasih setia-Mu bagiku tak berkesudahan dan tak habis-habisnya. Tolong aku untuk dapat mengasihi-Mu dengan setia sampai ajal menjelang. Amin.”

Must Read