Sang Pembuka Jalan

Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri.
(Ibrani 10:19-20)

Yesus telah membuka jalan yang baru dan hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri. Hal ini berarti ada jalan yang tadinya tertutup dan tidak bisa dilewati, tetapi kemudian jalan ini dibuka. Tentu ada yang menjadi peyebab mengapa jalan kepada Allah tertutup. Dalam Kejadian 3:23-24 dicatat peristiwa yang membuat jalan menuju kepada pohon kehidupan tertutup. Allah menempatkan kerub dan pedang yang bernyala-nyala untuk menjaga agar Adam dan Hawa tidak dapat masuk dan mengambil buah pohon kehidupan itu karena mereka telah berdosa. Dari peristiwa ini kita melihat bahwa dosa menjadi penghalang untuk manusia bersekutu dengan Allah. Yesaya 59:1-2 menjelaskan dosa adalah penghambat dari keselamatan. Dosa juga menjadi penghalang untuk Allah menjawab doa manusia. Namun Alkitab mencatat bahwa kemudian Allah membuat rencana. Dalam segala waktu Allah selalu memberikan jalan untuk manusia dapat bersekutu dengan Allah.

Ibrani 9:6-10 memberitahukan sekarang kita dapat masuk ke tempat kudus karena Yesus telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita, melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri. Dalam Injil kita membaca, ketika Yesus mati tirai yang memisahkan antara ruang Kudus dan ruang Mahakudus terbelah. Dengan kata lain, Allah selesai berhubungan dengan Tabernakel dan Bait Allah, sebab Bait Allah yang sesungguhnya adalah Yesus. Melalui tabir yaitu diri-Nya sendiri, Yesus membuka jalan bagi kita. Tujuan jalan ini dibuka adalah untuk mendamaikan manusia (Yahudi dan bukan Yahudi) sehingga mendapatkan jalan masuk kepada Bapa (Efesus 2:17-18). Selanjutnya Ibrani 4:14-16 menyatakan Imam Besar kita adalah Yesus. Dialah yang mewakili kita di hadapan Allah supaya dapat membuka jalan yang tertutup oleh karena dosa.

Setelah jalan itu terbuka, maka di dalam Yesus: Allah menjadikan kita anak-Nya (Efesus 1:5-6) yang memiliki persekutuan dengan Dia (1 Yohanes 1:3). Dan jika kita adalah anak, maka kita adalah ahli waris dari segala yang dijanjikan Allah (Roma 8:16-17). 1 Petrus 1:3-5 menjelaskan warisan yang dimaksud adalah bagian dalam kekekalan. Puji Tuhan, ada warisan kekal yaitu sorga yang Allah berikan oleh karena Yesus telah membuka jalan bagi kita. (di)

DOA : “Tuhan Yesus, aku bersyukur memiliki-Mu. Sebab di dalam Engkau jalanku menuju rumah Bapa yang kekal yaitu sorga mulia terbuka. Amin.”

Must Read