HomeInfo RohaniRenungan Suluh ImanKebahagiaan dalam Memberi

Kebahagiaan dalam Memberi

“…, adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.” (Kisah Para Rasul 20:35b)

Nats di atas dengan jelas memberitahukan bahwa memberi itu adalah sebuah kebahagiaan. Hal ini sangat berbeda dengan konsep yang ada di dalam dunia ini, sebab bagi dunia memberi akan membuat uang atau harta kita berkurang. Bahkan ada yang menyatakan ayat ini serasa tidak masuk di akal. Menurut mereka, bagaimana pun juga yang namanya memberi pasti kehilangan sesuatu, atau apa yang dimiliki menjadi berkurang. Jadi, bagi mereka tentu lebih baik dan berbahagia bila menerima dari pada memberi.

Kehidupan Kristen selalu identik dengan kasih, dan perwujudan kasih adalah sebuah pemberian atau persembahan. Namun sangat disayangkan masih ada orang Kristen tidak memahami akan hal ini. Akibatnya mereka acuh tak acuh ketika memberi atau mempersembahkan sesuatu. Hal ini menyebabkan mereka kehilangan kebahagiaan saat memberi.

Beberapa hal yang menjadi alasan mengapa kita harus memberi, di antaranya: Pertama, karena kita memahami kasih Allah (Yohanes 3:16). Tuhan telah memberikan contoh yang sempurna dengan memberikan yang terbaik bagi umat manusia. Karena kasih-Nya kepada manusia, Ia memberikan Anak-Nya yang tunggal supaya manusia memperoleh keselamatan. Jadi, jika Allah saja tahu memberi, seharusnya kita umat-Nya dapat pula memberi. Kedua, pemberian kita sebagai pernyataan kasih kepada Allah dan memuliakan nama-Nya (Mazmur 50:23). Salah satu pernyataan kasih yang dapat kita ekspresikan adalah melalui pemberian persembahan kita untuk pekerjaan-Nya di muka bumi ini. Hal ini bukan berarti kita memperkaya gereja atau hamba Tuhan, namun untuk menyatakan kasih kita kepada Tuhan. Ketiga, memberi adalah respon orang percaya atas berkat Allah yang selalu kita nikmati.

Jika kita memberi dengan alasan yang benar dan motivasi yang benar, maka akan mendatangkan kebahagiaan yang besar bagi kita. Sebab kita akan diberkati lebih lagi oleh Tuhan sang pemilik berkat. Oleh karena itu, marilah kita memberi dan menyatakan kasih kita kepada Tuhan dengan persembahan-persembahan yang berkenan kepada-Nya. (aa)

DOA : “Tuhan Yesus, betapapun sukarnya tetapi aku mau belajar untuk memberi seturut teladan-Mu. Aku percaya berkat-berkat rohani tercurah kepadaku. Amin.”

Must Read