Be Patient

… karena kesabaran mencegah kesalahan-kesalahan besar. (Pkh. 10:4)

Hari itu, 21 Oktober 1987. Sebuah hari bersejarah di mana sebuah masterpiece lahir di bumi pertiwi. Seorang dokter bernama Padmo mengundang 40 dokter ahli lainnya untuk bergabung membantunya memisahkan bayi kembar siam yang melekat di kedua kepala mereka. Sesuatu yang digambarkannya seperti membelah selembar uang kertas tanpa merusak kedua sisi terluarnya. Sejarah ketika itu mencatat bahwa operasi serumit itu hanya akan membuat kedua bayi bertahan hingga satu atau dua tahun saja. Tetapi Dr. Padmo bertekad untuk melawan takdir itu. Dia mengerjakan “proyek” itu dengan sungguh-sungguh dan telaten, juga dengan pengorbanan yang total. Seluruh biaya yang dibutuhkan ditanggungnya. Dr. Padmo juga kemudian menjadi orang yang membiayai seluruh anggaran pendidikan si kembar hingga dewasa. Mereka akhirnya menjadi wanita-wanita berprestasi yang membanggakan. Nama Indonesia menjadi harum di seantero bumi karena kesabaran seorang Padmo. Sebuah perjuangan yang sungguh diberkati Tuhan.

Hari-hari ini, ada banyak tanya yang mungkin membayangi pikiran banyak orang, termasuk di benak anak-anak Tuhan. Kita sama-sama tidak tahu kapan wabah ini benar-benar bersih dari muka bumi. Alam yang selama ini tidak dipelihara dengan baik, kini seolah berbalik menyerang kita. Tetapi seperti Dr. Padmo bertekad kuat untuk melawan takdir dunia, kita semua pasti bisa melalui masa-masa sulit ini dengan “kesabaran”. Kesabaran berbicara tentang kerelaan menjalani masa-masa yang tidak mudah tanpa menyerah kalah. Kesabaran menggambarkan hari-hari perjuangan yang melelahkan dan panjang, tanpa melepas pengharapan. Ketika Yesus menjalani kehidupan di bumi ini, sepanjang hidup-Nya, Yesus menyiratkan kesabaran yang tak terbatas, bahkan sampai mati di atas kalvari. Teladan kesabaran Yesus adalah guru terbaik bagi kita semua, umat yang percaya kepada-Nya.

Hari ini, apa kabar dengan hidup Anda? Mari bangkitkan kembali semangat untuk menjalani hidup ini dengan sabar. Kuatkan dan teguhkan hati kita, seperti Yosua yang tidak diberi pilihan, selain menjadi pemimpin bangsa besar yang tegar tengkuk. Mari pertebal kesabaran kita setiap hari, maka Allah akan turut berkerja di dalam kita, untuk mendatangkan kebaikan. Haleluya! (em)

DOA : “Bapa, Hidup di hari-hari ini sungguh tak mudah, tapi berilah aku kesabaran tiap saat, untuk menjalaninya. Amin.”

Must Read