Hati-hati dengan Hati

“Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yg dapat mengetahuinya?” -Yeremia 17:9

Hari-hari ini banyak orang bisa hidup dengan mengenakan ‘topeng’ dan mengelabui orang banyak. Tapi celakalah orang yang menipu dirinya sendiri. Sebab dengan demikian, ia telah mempercayai kebohongan yang ia bangun sendiri dan walhasil kehilangan kemampuan untuk mawas diri.

Contoh, jika kita menjalani har-hari kita dengan berprilaku seperti orang dunia, berbisnis dengan kurang jujur, korupsi, gosip, iri, lalu bisa beribadah di gereja tanpa merasa bersalah, bahkan bisa mengangkat tangan menyembah Tuhan dengan berlinang airmata, itu namanya kita menipu diri kita sendiri. Hati kita telah membatu sehingga kita tidak lagi menyadari keadaan kita.

Demikian pula dengan anak-anak muda. Anda tidak bisa hidup membantah orang tua, nyontek, pacaran semaunya, lalu nyanyi nangis-nangis di gereja dan merasa baik-baik saja.

Itu sebabnya penting untuk terus menjaga hati. Selalu uji dan uji lagi setiap motivasi kita dalam melakukan segala sesuatu. Saat kita menolong orang, saat kita melayani, apa sih sebenarnya yang diinginkan hati ini? Memang mulut kita bisa berkata lain, tapi jangan hati ini pamrih. Bukannya semata-mata demi kebaikan orang lain, sebaliknya jangan-jangan yang dicarinya adalah kepuasan diri, atau bahkan pujian semu manusia.

Tuhan berkata, “Aku, TUHAN, yg menyelidiki hati, yg menguji batin..” (ay.10). Tidak ada hati yang tidak disensor oleh-Nya. Itu sebabnya amat penting bagi kita untuk selalu menjaga kemurnian hati kita, untuk selalu tulus, untuk selalu mawas diri. Sebab itu, berdoalah senantiasa seperti ini, “Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!” (Mazmur 139:23,24)

Dan berdoa pula agar Tuhan terus melembutkan hati kita. Agar kita senantiasa memiliki hati yang lentur dan mudah ditegur. Dan dijauhkan dari kita hati yang keras, yang membatu. (ait)

Doa: Tuhan lembutkanlah hatiku agar aku dapat senantiasa Engkau bentuk, agar hatiku memiliki kemurnian. Amin.

Must Read